Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jakarta Masuk 10 Kota di Dunia Paling Rawan Bencana Versi Swiss Re

31 Maret 2014   22:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:15 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perubahan iklim dan bencana alam akan terus menjadi bahaya yang menghantui makhluk hidup di bumi ini. Ditambah dengan urbanisasi dan penambahan penduduk dunia, terutama kota dan daerah metropolitan akan semakin rentan akan dampak global ini. Tidak hanya manusia yang terancam tapi juga geliat perekonomian dapat terkena imbasnya.

Sekarang ini tidak ada pembangunan berbiaya tinggi tanpa asuransi, Swiss Re adalah sebuah perusahaan asuransi yang menjual asuransi ke perusahaan asuransi, tujuan perusahaannya adalah meminimisasi resiko penjaminan dan beban kerusakan pada perusahaan asuransi pertama.

Untuk tujuan bisnisnya, Swiss Re telah membuat sebuah statistik bencana alam yang paling berbahaya untuk penduduknya pada 616 kota dan daerah metropolitan di dunia. Jumlah penduduk dalam kota dan daerah metropolitan ini ada sekitar 1,7 milyar jiwa, kurang lebih seperempat penduduk dunia saat ini. Kota dan daerah metropolitan yang diteliti 334 kota dan daerah di Asia dan Oceania, 90 kota dan daerah di Eropa, 60 kota dan daerah di Afrika, 83 kota dan daerah di Amerika Utara dan 49 kota dan daerah di Amerika Selatan.

Dasar perhitungan yang digunakan adalah data-data dari asuransi setempat mengenai evakuasi, kerusakan bangunan dan jumlah kematikan serta luka-luka yang dialami manusianya akibat dari bencana alam, terutama 5 bahaya dari badai, gelombang badai, banjir, tsunami dan gempa bumi. Jakarta menempati tempat ke-5 dari top 10 dunia, yang memiliki potensi paling berbahaya atas bencana di atas terhadap penduduknya setelah Tokyo-Yokohama, Manila, Pearl-River Delta, Osaka-Kobe.

Mari kita pelajarti grafik dan tabel berikut ini, di mana kita bisa lihat Jakarta paling terancam dari bencana banjir dan gempa bumi :

[caption id="attachment_329325" align="aligncenter" width="614" caption="Dari http://media.swissre.com/documents/Swiss_Re_Mind_the_risk.pdf"][/caption]

[caption id="attachment_329326" align="aligncenter" width="602" caption="http://media.swissre.com/documents/Swiss_Re_Mind_the_risk.pdf"]

13962521691537345991
13962521691537345991
[/caption]

[caption id="attachment_329328" align="aligncenter" width="634" caption="http://media.swissre.com/documents/Swiss_Re_Mind_the_risk.pdf"]

13962522091762865807
13962522091762865807
[/caption]

[caption id="attachment_329330" align="aligncenter" width="617" caption="http://media.swissre.com/documents/Swiss_Re_Mind_the_risk.pdf"]

1396252275445340771
1396252275445340771
[/caption]

Dari besaran bola dapat dilihat dampak yang dialami Jakarta dari banjir dan gempa bumi sangat tinggi terhadap manusia dan perekonomian, bahkan bila dilihat dari grafik berikut, cukup dari 2 bancana alam ini Jakarta termasuk satu dari 10 kota metropolitan dunia yang paling beresiko.

[caption id="attachment_329333" align="aligncenter" width="610" caption="http://media.swissre.com/documents/Swiss_Re_Mind_the_risk.pdf"]

1396252991560743536
1396252991560743536
[/caption]

[caption id="attachment_329334" align="aligncenter" width="625" caption="http://media.swissre.com/documents/Swiss_Re_Mind_the_risk.pdf"]

1396253016140122335
1396253016140122335
[/caption]

Melihat hal ini di atas, masalah perubahan iklim tidak dapat kita hindari, namun berpikir dan mencari solusi banjir agar tidak semakin parah terutama Jakarta memang sangat urgen sifatnya. Demikian juga bangunan-bangunan tahan gempa juga menjadi syarat wajib pembangunan di Jakarta. (ACJP)

Sumber lain :

http://www.spiegel.de/wissenschaft/mensch/naturkatastrophen-die-gefaehrlichsten-staedte-der-erde-a-960831.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun