Tidak hanya di Indonesia, Jerman pun sangat dibanjiri sayuran dan buah-buahan impor. Impor buah dan sayuran dari berbagai negara terutama Spanyol, Belanda dan Brasil bisa dilihat di pasar segar mereka. Segala macam jenis buah-buahan dan sayur-sayuran bisa dibeli di Jerman, mulai dari yang paling eksotik sampai yang paling khas dari lokal.
[caption id="attachment_339737" align="aligncenter" width="512" caption="Rambutan pun ada (dok pribadi)"]
[caption id="attachment_339738" align="aligncenter" width="512" caption="dok pribadi"]
[caption id="attachment_339739" align="aligncenter" width="512" caption="Kleinmarkthalle di Stuttgart (dok pribadi)"]
Seperti pasar-pasar di Bandung dan Jakarta, pasar segar Jerman menjual segala jenis sayuran segar, bunga-bunga, telur, madu, makanan panas, bahkan tas-tas kerajinan tangan pun ada yang menjualnya di sana. Saya sangat menyukai pasar segar, walaupun harga-harganya terkadang lebih mahal dari supermarket diskon, namun tempat barter ekonomi paling tua umurnya ini, bagi saya memiliki nilai kemanusiaan yang lain. Ada kontak antar manusia, saling ngobrol, saling menyapa dan paling utama adalah sambil menjemur diri, menikmati matahari, membuat tulang belulang tubuh tidak lekas renta karena osteoporosis.
Jerman bukan hanya negara industri yang kuat, tapi memiliki pertanian yang baik. 47% dari seluruh luas Jerman merupakan lahan pertanian, hal ini cukup membuktikan bahwa pertanian sangat diperhatikan di Jerman, tidak hanya industrinya. Kalau kita di Indonesia mengenal beragam jenis beras, maka di Jerman pun memiliki beragam jenis kentang, ada kentang Annabelle, Agata, Nicola dll ... lucu ya semua nama wanita.
Bila jalan-jalan ke Jerman, sempatkan masuk ke pasar segarnya deh. Di setiap kota di Jerman pada hari-hari tertentu membuka alun-alunnya untuk pasar segar, atau kalau di kota-kota besar seperti Frankfurt, Stuttgart, München mereka memiliki Kleinmarkthalle atau pasar segar dalam gedung, yang buka setiap hari (kecuali Minggu). Tentu tidak akan ditemukan bubur ayam atau lontong sayur, tapi suasana pasar Jerman dan suasana pasar segar di BSD tidak jauh berbeda. Tampaknya kebutuhan dan naluri manusia memang pada dasarnya mirip ya. (ACJP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H