Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

8 Tips Mendobrak Blokade Berpikir Agar Mampu Bekerja Lebih Kreatif

17 Oktober 2014   22:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:38 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok pribadi

Dalam rapat di kantor atau sebagai mahasiswa tentu tidak satu dua kali saja mengalami yang namanya blokade berpikir, bukan. Otak kita tiba-tiba mogok, gak mau diajak berpikir, disogok coklat dan buah tetap mentok, disela dengan mandi tetap nihil, disela shalat atau olahraga tetap saja tak mendapatkan terobosan berpikir, diisi ngobrol atau ngemedsos eh malah jadinya ngegosip atau ribut politik.

Nah .... belum lama ini, saya membaca dari spiegel.de penjelasan Pakar Kreativitas Jerman Prof Jörg Mehlhorn, seorang Profesor dari Hochschule Mainz dan Ketua Komunitas Kreativitas Jerman, yang telah menuliskan tips-tips untuk mendobrak blokade berpikir ini. Untuk saya tentu saja informasi ini sangat berguna, karena seringkali saya pun mengalami ini dan saya pikir siapa tahu juga bagi anak muda atau para Kompasianer lain dapat menjadi masukan berharga.

1413535125989190182
1413535125989190182
dok pribadi

1. Brainstorming

Dari pengalaman saya melakukan brainstorming dalam rapat, ada 3 jenis peserta rapat, ada satu atau dua orang yang dominan, semua dominan atau tidak ada yang dominan alias rapat berjalan hening. Paling berat melakukan brainstorming tentu dalam rapat dengan tipe peserta yang tidak punya usulan, nah kalau menurut saya lebih baik hentikan brainstorming dalam situasi seperti ini karena tidak ada gunanya. Tapi dengan tipe ke-1 dan ke-2 itu mungkin bisa memberikan solusi, asal menurut Benno van Aerssen, konsultan dan trainer inovasi harus dipisahkan antara ide atau usulan dengan kritik, supaya brainstorming berjalan efektif.

2. Metode 635

Di sini tugasnya adalah 6 orang peserta menuliskan 3 ide dalam 5 menit, karena itu namanya metoda 635. Lalu kertas yang sudah ditulis diberikan ke peserta yang di sebelah kita, peserta itu lalu mempelajari ide tersebut dalam waktu 5 menit dan terus berkeliling. Keuntungan dari metode ini dibandingkan brainstorming adalah "memaksa seseorang untuk mempelajari ide orang lain juga". Hal ini akan memberikan variasi lebih banyak pada akar pemikiran.

3. Brainwalking

Duduk membuat lelet - juga dalam berpikir, begitu menurut Prof Jörg Mehlhorn. Sedangkan bergerak merangsang berpikir kreatif. Latihannya sbb.: setiap orang menuliskan sebuah tema di atas Flipcharts, lalu berjalan dan berputar berkeliling ruangan dan melihat-lihat apa saja yang ditulis oleh peserta lain. Lalu tambahkan apa saja yang terpikir dan tersambung dalam pikiran dengan yang tertulis dalam flipcharts.

4. Teknik Kopfstand (berdiri dengan kepala di bawah dan kaki di atas)

Di sini masalah yang ada betul-betul diputarbalikkan. Misalnya dengan mempertanyakan "bagaimana kita memuaskan pelanggan?" mengganti dengan pertanyaan "bagaimana kita bisa kehilangan pelanggan?" Tentu akan muncul jawaban seperti "tidak mengangkat telpon", nah dari hal ini akan muncul ide-ide untuk mengatasi masalah.

5. Analisa Kata Menarik

Teknik ini adalah teknik berputar mencari konteks pada masalah yang sedang dicari solusinya. Misalnya untuk membuat telpon genggam baru yang lebih menarik, kita mulai berpikir dengan kata menarik misalnya "pohon", nah dari kata ini dikembangkanlah hal-hal yang menghubungkan dengan telpon genggam baru yang lebih menarik, misalnya membuat telpon genggam yang memiliki daun untuk melindungi dari matahari, supaya layarnya tetap jelas dibaca saat di bawah sorotan matahari.

6. Mindmapping

Teknik ini dengan mengembangkan ide yang saling berkaitan. Nanti akan terbentuk pohon diagram sebagai sumber inspirasi. Keuntungannya saat mempelajari kita akan melihat mana saja hal-hal yang baik untuk dikombinasikan dan berhubungan.

7. Metode Walt-Disney

Pembuat film Walt Disney harus dapat menyelusup dalam 3 peran sebagai ideali, realis dan tukang kritik. Dengan menyelusup dalam 3 peran ini, maka sebuah ide yang muncul akan dapat dikikir lebih halus.

8. Latihan 6-Topi

Di sini juga mirip dengan metode sebelumnya, berusaha melihat dari cara pandang orang lain. Topi putih untuk analis untuk mengamati hal-hal yang obyektif, topi merah untuk orang yang mengedapkan perasaan dan intuisi, topi kuning untuk para optimis, topi hitam untuk peragu, topi hijau untuk orang yang kreatif dan topi biru sebagai moderator. Hal ini akan membantu untuk tidak memblokade diri sendiri dan melewati rasa sungkan dalam diri sendiri.

Itulah ke-8 tips untuk mendobrak blokade berpikir agar mampu bekerja lebih kreatif, tidak hanya dalam rapat tapi juga secara individu bisa diterapkan, semoga bermanfaat. Selamat berakhir minggu. (ACJP)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun