Menurut saya, bisnis kuliner memang bisnis yang bisa dikatakan anomali. Sering sekali saya temui bahwa bisnis kuliner tak melulu harus memiliki tempat yang nyaman atau pelayanan yang lebay (Misalnya mengatakan "pilihan yang tepat sekali") namun kualitas dan cita rasa dari makanan itu sendiri yang akan terus diburu oleh para pecinta kuliner.
Terlebih konsumen saat ini mulai memiliki ideologi yang bergeser yakni semula menganut asas "mengeluarkan modal sekecil-kecilnya dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya" menjadi "tak masalah mengeluarkan uang lebih asal yang saya dapatkan pantas dan sesuai".
Pada kasus warung soto madura, pelayanan hanya terfokus pada kualitas makanan yang disajikan. Dari sisi harga pun rasanya masih pantas. Justru dengan kondisi fisik dan bangunan seperti itu, warung soto madura ini membentuk image serta merk-nya sendiri. Justru warung seperti inilah yang menjadikannya unik dan terdiferensiasi dengan warung lain serta menjadi top of mind di benak konsumennya.
Well, ilmu bisnis memang bukan ilmu eksak yang serba pasti. Tak semua teori bisa menjamin kesukesan dari sebuah bisnis. Namun setidaknya bagi pelaku bisnis kuliner, ada satu hal yang bisa dipetik. Pastikan dulu kualitas dan citarasa dari makanan anda, maka konsumen akan berlomba untuk mencari anda.
Sukses untuk kita semua!
Sumber gambar : Dokumentasi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H