Mohon tunggu...
Kristo Ukat
Kristo Ukat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Dosen di STP St. Petrus Keuskupan Atambua-Kefamenanu-Timor-Nusa Tenggara Timur

Menulis, Membaca, Fotografi, Bertualang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Polibek di Oelbosen, Aksi Cinta Mahasiswa dan Umat

27 April 2023   10:49 Diperbarui: 1 Mei 2023   01:46 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sr Margaretha bersama anak-anak Oelbosen sedang mengisi polibek dengan tanah dan pupuk kandang (Dokpri)

Aksi cinta penuh daya seolah didukung oleh alam agar anak-anak bersekolah Minggu penuh ceria. Sementara itu, bapak Antonius Opat, sang Ketua Kelompok Umat Basis (KUB) Oelbosen, menyaksikan aksi ini penuh bangga. 

Namun di sisi lain, sang Ketua KUB bersama umat Oelbosen seolah tak tega melihat suster dan Aprilia bersama  anak-anak bekerja. Mereka tak ingin agar busana sang biarawati SMG ini dikotori lumpur dan kotoran ternak. 

Meski demikian, semangat suster dan Aprilia bersama anak-anak tak kunjung surut. Puluhan polibek berukuran besar diisi satu per satu hingga selesai. Polibek-polibek ini akan menjadi tempat persemaian anakan sirih.

Sr Margaret dan Aprilia bersama anak-anak bekerja bersama pada hari Minggu Gembira (Dokpri)
Sr Margaret dan Aprilia bersama anak-anak bekerja bersama pada hari Minggu Gembira (Dokpri)
Minggu Gembira seceria wajah anak-anak Oelbosen. Senyum bangga terpancar juga dari wajah umat 26 KK yang bermukim di sana. Minggu Gembira anak-anak membawa cerita bangga bagi para orang tua. 

"Suatu ketika, kami akan membangun Kapela kecil di tempat kami ini dengan bermodalkan sirih yang ada. Polibek untuk anakan sirih ini akhirnya membuat kami di sini bisa bekerja sama dalam KUB mulai dari anak-anak hingga orang dewasa", kata Ketua KUB penuh bangga.

Suster kecil kelahiran Lurasik, 10 Juni 1997 ini mengungkapkan isi hatinya setelah bermain, berdoa dan bekerja bersama anak-anak.

"Saya senang sekali dan tergerak hati serta berinisiatif untuk bekerja bersama mereka tanpa harus takut berhadapan dengan alam yang menantang ini. Saya gembira karena bisa diterima oleh umat di sini sekalipun jalan ke sini harus melewati banjir di kali." 

Suster Margaretha dan Aprilia menyadari bahwa inilah katekese yang nyata. Seorang katekis selain berkatekese agar anak-anak dan umat semakin beriman kepada Yesus Tuhan tetapi juga mengarahkan anak-anak dan umat merasakan kehadiran Tuhan lewat pekerjaan hariannya dengan sanggup bersahabat dengan alamnya. 

Anak-anak harus bergembira menemukan Allah lewat alamnya. Membangun Gereja tidak hanya secara fisik tetapi harus sampai menyentuh seluruh aspek kehidupannya termasuk meningkatkan kesejahteraan umat dan ekonomi keluarga dengan berani menghargai alam sekitarnya.

Aprilia dan Sr Margaretha sedang menyusuri kali berbanjir di Oelbosen (Dokpri)
Aprilia dan Sr Margaretha sedang menyusuri kali berbanjir di Oelbosen (Dokpri)
Sore menjelang tiba serentak mengusik indahnya Minggu Gembira penuh daya ini. Aprilia mempersiapkan tas berisi barang-barang agar bisa segera pulang. Sementara alam semakin tak bersahabat. 

Hujan lebat mengguyur seantero jagat Oelbosen. Sementara di emperan rumah, beberapa umat berceloteh girang tentang persiapan lahan sirih dan target 1000 polibek berisi anakan sirih yang akan ditanam di pinggiran kampung kecil ini.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun