Ketika harapan hanyalah sebuah janji
Dari tikus - tikus rumahanÂ
Yang menggerogoti setiap deraian
Keringat para pecinta harap
Ketika serakah menghantui batin pengobral janji
Aku terhentak untuk membela ketertindasan
Mengembalikan keringat pecinta harap
Saat pengobral janji hadir
dan  menakuti batin para pecinta harap
berlomba - lomba mengobral janji tanpa harap
Berkoar kata dengan manisnya permainan bibir
Janji......janji......janji dan janji lagi
Itulah misi sang pengobral janji
Yang tidak sedetikpun berpikir
Akibat obral janji menghancurkan
Nasip para pecinta harap
Derai air mata para pecinta harap
Hanyalah abaian belaka pengobral janji
Dan tak dipandang pantas oleh pengobral janji
Apalah arti tangis ini bagimu....???
Apalah arti kusutnya wajah tak bernoda ini....???
Jika tak ada jawaban pantas darimu
wahai pengobral janji pemberi harap
Adakah harap untuk deraian keringat...
Adakah balasan untuk segelintir harapan.........
Janganlah memberi harap dengan obral janji belaka
berilah harapan bahwa adil akan tiba
Membawa seberkah harapan bukan cuman janji belaka
Karena keadilan adalah harap indahÂ
Dari para pecinta harap yang menanti
Janji dengan harap akan  ada balasan
bahwa itu adalah janji adil harapan
Dan bukan sekedar Janji Tanpa Harap
KUPANG 31 MARET 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H