Mohon tunggu...
Kristopel yanto bora
Kristopel yanto bora Mohon Tunggu... Petani - Kata pikiranku adalah Tulisanku

Aku suka cara kopi yang menjadikan pahit sebagai kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Janji Tanpa Harap

31 Maret 2019   06:56 Diperbarui: 31 Maret 2019   07:00 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika harapan hanyalah sebuah janji

Dari tikus - tikus rumahan 

Yang menggerogoti setiap deraian

Keringat para pecinta harap

Ketika serakah menghantui batin pengobral janji

Aku terhentak untuk membela ketertindasan

Mengembalikan keringat pecinta harap

Saat pengobral janji hadir

dan  menakuti batin para pecinta harap

berlomba - lomba mengobral janji tanpa harap

Berkoar kata dengan manisnya permainan bibir

Janji......janji......janji dan janji lagi

Itulah misi sang pengobral janji

Yang tidak sedetikpun berpikir

Akibat obral janji menghancurkan

Nasip para pecinta harap

Derai air mata para pecinta harap

Hanyalah abaian belaka pengobral janji

Dan tak dipandang pantas oleh pengobral janji

Apalah arti tangis ini bagimu....???

Apalah arti kusutnya wajah tak bernoda ini....???

Jika tak ada jawaban pantas darimu

wahai pengobral janji pemberi harap

Adakah harap untuk deraian keringat...

Adakah balasan untuk segelintir harapan.........

Janganlah memberi harap dengan obral janji belaka

berilah harapan bahwa adil akan tiba

Membawa seberkah harapan bukan cuman janji belaka

Karena keadilan adalah harap indah 

Dari para pecinta harap yang menanti

Janji dengan harap akan  ada balasan

bahwa itu adalah janji adil harapan

Dan bukan sekedar Janji Tanpa Harap

KUPANG 31 MARET 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun