Mohon tunggu...
Jojo Simatupang
Jojo Simatupang Mohon Tunggu... Guru - Sarjana Pendidikan | Guru | Penulis

Menjadi manfaat bagi banyak orang dan menjadi lebih baik setiap harinya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Efendi Simbolon, Anda Seperti Pahlawan Kesiangan

13 September 2022   20:25 Diperbarui: 13 September 2022   20:56 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dandim 0623/Cilegon marah terhadap pernyataan Efendi Simbolon. Sumber: detik.com

Berdarkan gugatan Odekta yang ditujukan kepada personil Ajendam Jaya, keputusan tersebut dikarenakan kuota sudah habis. Mereka tidak menjelaskan arti dari kuota habis seperti apa. Padahal jika ditelaah, kuota 1 orang, maka kuota itu adalah untuk orang yang terbaik atau nilai tertinggi. Namun Odekta harus gugur, maka disimpulkan ada nilai yang lebih tinggi dari Odekta.

Odekta Naibaho pada saat itu adalah kesempatan pertama dan terakhirnya dalam mencoba seleksi TNI. Ia sendiri adalah atlet cemerlang kebanggaan bangsa Indonesia. Prestasi terakhirnya dalam PON Papua telah menorehkan 3 emas. Tidak hanya itu, di SEA Games 2022 pun Odekta mampu membawa pulang emas. Sebuah perjuangan cemerlang dari seorang Odekta, namun dikhianati oleh negeri ini sendiri.

Odekta Naibaho berjuang mati-matian dalam merebut prestasi di kancah internasional, begitu pula dalam seleksi Pa-PK TNI. Ia telah mendatangi Kodam Jaya, Ajendam Jaya, Mabes TNI, menuliskan surat kepada Menhan Prabowo Subianto, bahkan telah mengirimkan WA (whatsapp) kepada Jenderal Andika Perkasa yang kala itu KASAD, namun tidak satu pun yang menanggapi.

Efendi Simbolon seharusnya bukan hanya sibuk menyoroti di masa panas seperti saat ini. Anak KASAD gagal, sudah ditangani baik oleh Panglima kemudian dipermasalahkan. Tetapi berlian kusuma bangsa, malah disia-siakan tidak ada yang menolongnya.

Odekta adalah satu dari banyak korban yang telah mengurungkan semangatnya menjadi patriot bangsa. TNI kini sedang berbenah, Efendi Simbolon sibuk mengadu pimpinan-pimpinannya di saat Panglima seorang yang ia dukung dahulu di bursa calon Panglima TNI dengan KASAD kontroversial karena memberantas FPI.

Efendi Simbolon, andai dari dulu anda bersuara keras seperti sekarang, pasti 2022 ini yang terdengar adalah bagus-bagusnya, memetik buahnya. Jangan sekadar cari sensasi di mata orang besar. Ini bukan permainan gundu lubang yang disentil, yang masuk terperosok justru gundu lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun