Mohon tunggu...
Jojo Simatupang
Jojo Simatupang Mohon Tunggu... Guru - Sarjana Pendidikan | Guru | Penulis

Menjadi manfaat bagi banyak orang dan menjadi lebih baik setiap harinya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Demonstrasilah di Negeri Demokrasi

11 April 2022   12:10 Diperbarui: 11 April 2022   13:26 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain demonstrasi adalah wajar dan normal, tidak bisa juga semudah itu. Maka dari itu kajian, penelitian, serta pengembangan itu wajib disiapkan terlebih dahulu, karena itulah senjata yang benar. Bukan sekadar terima informasi tidak valid kemudian anda menggugat sesuatu yang tidak valid. Hal ini terjadi pada suatu aksi demonstrasi Omnibus Law yang berkembang isu HOAX tentang pembayaran gaji perjam, tidak ada cuti hamil, dan pemangkasan gaji yang condong ke kapitalis.

Pernah juga terjadi aksi demonstrasi oleh lembaga besar perwakilan mahasiswa, yang menggugat Menteri Pendidikan, karena kasus mahasiswa dikeluarkan karena tidak mampu membayar UKT (Uang Kuliha Tunggal). Nyatanya Mendikbud masa itu dengan enteng menjawab "Kamu sudah laporkan kepada disdik (dinas pendidikan) daerah?" 

Ternyata sekumpulan mahasiswa tersebut menjawab "belum". Sontak Menteri menjawab, "Laporkan ke saya jika yang di bawah saya tidak bertindak sesuai aturan dan keadilan yang semestinya".

Jangan jadi generasi atau bagian dari ASBUN (Asal Bunyi) yang hanya bersuara tanpa solusi. Jangan sampai timbul spekulasi istilah cari muka, cari nama, atau pansos (panjat sosial). Jadilah demonstran yang cerdas dengan semangat dalam diri untuk memajukan bangsa dan negaranya, bukan tong kosong nyaring bunyinya. Hanya sekadar ingin melampiaskan kekesalan, ingin merusak fasilitas negara. Tidak bisa seperti itu.

Jangan mau diadu domba karena intelektual yang rendah, dibayar, dan dijanjimaniskan. Belajar dari kejadian terdahulu yang merusak suatu rezim karena ketidakadilan dan kotornya para pemangku kekuasaan dan segelintir golongan.

 Lawan segala ketidakadilan yang benar-benar tidak adil, berdirilah di atas kebenaran. Abaikan segala hasutan, kuasai segala hal yang ingin kau kerjakan, dan diamlah ketika anda ragu atau tidak yakin, itu lebih baik dari pada akhirnya melakukan hal yang sia-sia.

Mari bersama-sama mencintai dan memperjuangkan bangsa ini dengan cara yang benar. Jangan sia-siakan waktu dan perjuanganmu hanya karena kebodohan dan kesalahan yang memalukan. Setiap aksi demonstrasi, ada ratusan juta rakyat Indonesia yang berada di belakang anda, ada ratusan juta doa berada di pundak anda. 

Jangan sampai anda merusak nama jutaan rakyat Indonesia karena kepalsuan dan pesanan suatu golongan, pengalihan isu, salah sangka, miss communication, bayaran, atau malah tidak bisa beri solusi sama sekali.

Berkacalah dari negeri lain yang berlomba-lomba memajukan bangsanya dengan berbagai cara. Mulai dari berlomba gagasan, teknologi, ilmu pengetahuan, budaya, dan terobosan-terobosan lainnya. Sudah waktunya kita bangkit dan tunjukkan pada dunia bahwa kita tidak sekadar kaya sumber daya alam, namun kaya akan sumber daya manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun