Aku menggeleng seraya berkata, "kemarin, aku hanya sarapan pisang goreng pemberian Iqbal dan tidak makan sama sekali karena uangku habis, belum ada kiriman."
Sontak dicubit tanganku seraya memarahi karena tak mau cerita. Sejak saat itu, aku tahu mempunyai sahabat dalam suka serta duka. Dan aku mau belajar untuk terbuka.
Itulah cerita anak kost yang melanglang buana demi mengejar impian, Zildan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!