Kemudian dia mengutak-atik gawai, memesan makanan kesukaan kekasihnya.
Selang beberapa menit muncul notifikasi, “makasih yach Laura.”
Laura bingung , apakah dia salah kirim pesanan. Kemudian dia langsung menelepon Jimmy.
Setelah beberapa saat mereka berbicara, Jimmy mengatakan “O,iya kemarin malam ada kerusakan di daerah Papua sehingga ada yang ditugaskan ke sana. Kebetulan istrinya Hanzen melahirkan, jadi Albert menggantikan. Mungkin dia tidak sempat menghubungimu.”
Setelah mengakhiri pembicaraan, Laura menitikkan airmata. Dia meninggalkan pesan pada Albert agar menghubunginya bila ada sinyal.
*****
Laura pulang kantor dengan perasaan gundah gulana. Saking lelahnya, dia tertidur, dirinya terperanjat ketika mendengar dering telepon.
“Masih pentingkah aku dihatimu?” ucap Albert dingin.
“Sangat, “ jawab Laura singkat.
“Beruntung diriku … hahaha. Maaf aku belum sempat menghubungimu, kupikir kau mungkin masih marah.
Jujur aku jengkel dengan sikap perfeksionismu. Padahal aku berusaha untuk membagi waktu, namun kamu seperti tidak menghargai,” kata Albert berterusterang.
“Aku perfeksionist? Aku melakukan yang terbaik, semua untukmu. Namun kamu yang sesuka hati, sering tak ada kabar. Lalu, aku harus bagaimana?” kata Laura tajam.