Café bernuansa klasik dengan ukiran-ukiran pada kursi serta meja. Para pegawai berdandan ala adat Jawa. Rumah joglo berukiran khas Jawa Tengah membuat suasana adem bak pulang ke kampung halaman.
Terlihat kumpulan muda-mudi, menghabiskan waktu menikmati suasana sore ini. Seorang gadis berkulit cokelat dengan mata berbinar duduk memandang hamparan sawah. Sesekali dia memandang gawai, seolah bercakap dengan seseorang.
“Beb, maaf aku baru selesai rapat, “ ucap lelaki tinggi yang langsung duduk di sampingnya.
Gadis ini diam seribu bahasa, matanya asik memainkan handphone.
“Beb, kamu udah pesen?” lelaki itu mencoba mencairkan suasana.
Gadis manis itu tak bergeming, pandangannya menatap layar handphone.
“Beb … beb,” kata lelaki itu sambil menepuk bahu gadis itu.
“Apaan sich … sebentar, “ sahut gadis itu merasa terganggu.
“Aku udah usahakan pulang cepat agar ketemu kamu, ehh malah dicuekin. Tau gitu, keluar futsal sama anak-anak,” kata lelaki itu menumpahkan isi hatinya.
“Sekarang jam berapa? Sana main sama teman-temanmu saja. Aku memang enggak penting buat kamu,” kata gadis itu menatap tajam.