Akan tetapi tak dilakukannya, dia menarik nafas dalam-dalam. Roger merasakan bahwa tidak dihargai, dihormati dan merasa diremehkan. Hal itu menyadarkannya, mungkin pemahat itu merasa tidak dihargai juga.
Mungkin Roger telah bersikap tidak lebih baik padanya dan tidak menyatakan penghargaan atas diri dan pandangan pria itu. Mungkin juga, sang pemahat itu merasakan emosi seperti yang Roger rasakan saat ini.
"Seandainya saya mau menjual nampan ini sekarang juga, " kata pemahat itu, "harganya pasti lebih mahal," katanya sambil melanjutkan pahatannya.
"Mengapa?" tanya Roger terkejut.
Pria bertubuh kurus tinggi itu memandang ke arah Roger sambil tersenyum.
Kemudian dia berkata,"menjual nampan itu sekarang akan menghilangkan kesenangan saya dalam menyelesaikan pekerjaan ini."
Roger ikut tersenyum, sambil berkata, "saya meninggalkan Tbilisi pagi ini. Saya menyukai nampan ini. Saya menyukai pekerjaan anda. Dan sekarang, saya ingin agar nampan ini mengingatkan saya kepada sang pemahat yang bangga atas pekerjaannya dan merasa puas karena telah mengerjakannya dengan benar."
Sang pemahat itu tersenyum lagi, tetapi tidak mengatakan sepatah kata pun.
"Demi perjalanan saya yang penting ini, maukah Anda melakukan kebaikan kepada seorang pengembara yang tidak dikenal ini dengan membiarkan saya membeli nampan yang belum selesai ini, dengan harga yang sama dengan harga ketika nampan ini selesai?" pinta Roger.
Setelah beberapa saat berpikir, akhirnya sang pemahat itu menerima tawaran Roger.
Mereka pun berbincang sambil sang pemahat menunjukkan karya pahatan lain yang artistik.