Mohon tunggu...
Heart Light
Heart Light Mohon Tunggu... Mahasiswa - Heart Light🍓

Simple girls 🌷🍀 🌷and be my self Life is Love❤️

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kelembutan Hati

25 Maret 2022   11:00 Diperbarui: 25 Maret 2022   11:14 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image : viralpedia.id

Udara pagi menusuk tulang, embun menyelimuti bumi. Merdunya kicauan terdengar lembut di telinga. 

"Brakk ... brakk ... brakk, " suara pintu triplek digedor. Tak lama pintu terbuka.

"I ... iya pak, " suara terbata-bata nenek tua berwajah pucat pasi.

"Mana uang sewa kontrakan?" tanya lelaki kekar berkumis itu.

"Maaf pak ... saya belum punya uang," jawab nenek tua itu lirih.

"Alasan saja ..." kata lelaki itu.

"Brakk" pintu itu dipukul tangan kanannya.


Nenek itu semakin ketakutan, airmata berlinang di pipinya. Lelaki itu meninggalkan sang nenek sambil menendang pot bunga.


Sang nenek  menutup pintu sambil mengusap air mata. Segera dibelai kepala cucu laki-lakinya yang mengintip di ruang tamu. Ditemani si cucu sarapan sebelum ke sekolah. Ditunjukkan wajah gembira agar si cucu tak ketakutan serta kepikiran. Tak lama, si cucu pamit karena di jemput teman-temannya.

Hari berganti hari, tak terdengar suara gebrakan pintu. Walaupun begitu, sang nenek sering was-was ketika terdengar ketukan pintu. 

Siang itu, ketika sedang membuat kue untuk jualan sore hari.

"Dokk ... dokk, " terdengar bunyi pintu diketuk. 

Sang nenek terkejut, sejenak pikirannya melayang pada sang pemilik rumah "pasti menagih uang kontrakan". Nenek itu menghela nafas panjang, sambil membukakan pintu.

"Selamat siang nek, " sapa lelaki muda yang elok parasnya. Nenek itu mengangguk, hanya terdiam.

"Perkenalkan, saya Sandi pemilik baru rumah ini, " ucapnya lembut.

Sang nenek tertegun, nampak kegelisahan di wajahnya, seraya berkata, "jadi, sekarang rumah ini milik masnya?"

Lelaki itu tersenyum, sembari berkata, "mulai besok, rumah ini akan direnovasi. Nenek tidak usah gelisah, nenek akan tetap tinggal di sini serta biaya sewa masih sama dengan sebelumnya."

Sang nenek terharu dan melinangkan airmata. Lelaki muda itu mengusap pundak sang nenek. Tak lama berbincang, si pemilik baru itu pamit pulang. 

Sang nenek memanjatkan doa, mensyukuri anugrah yang mempertemukannya dengan pemilik rumah yang lemahlembut, yang tak membuatnya sport jantung lagi.

Image : viralpedia.id
Image : viralpedia.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun