Mohon tunggu...
Heart Light
Heart Light Mohon Tunggu... Mahasiswa - Heart Light🍓

Simple girls 🌷🍀 🌷and be my self Life is Love❤️

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kue Bakar Pembawa Berkah

13 November 2021   05:00 Diperbarui: 13 November 2021   05:18 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image : metro.sindonews.com


"Owhh...saya mau ke Cirebon mbak, " jawab Maya singkat. Dia memang enggan berbincang dengan orang yang tak dikenalnya. Kembali dipasang headset.


Perempuan itu tersenyum seraya berkata, "kalau saya mau ke Bandung. Mbaknya asli Cirebon?"


Maya yang mengetahui perempuan itu terus menatapnya, sehingga dikecilkan volume headset. 

"Asli sini mbak. Mbaknya asli Bandung?" tanya Maya seolah basa-basi. Sebenarnya dia malas berbicara, apalagi kue yang ditawarkan tadi persis seperti yang dibeli. Jangan-jangan itu kue kesayangannya, karena tas ungunya terletak disamping perempuan Itu.  "Mbak ini kok berani-beraninya menawarkan kue yang bukan miliknya," itu yang ada dalam pikiran Maya.


Perempuan cantik itu menjawab, "Iya. Saya ada tugas kantor 3 hari di Solo. Syukurlah hari ini sudah selesai dan bisa pulang. O,iya mbak, silahkan di makan kuenya ... Maaf sambil makan, maklum belum makan siang," kata perempuan itu sambil menyodorkan kue kepada Maya. 

Perempuan itu, nampak menikmati kue berwarna coklat tua, tak segan diambilnya lagi. Maya yang sebenarnya ngiler namun gengsi, akhirnya mengambil sepotong kue bakar yang ditaburi keju dan almond. "Betul, ini kue kesukaan yang tadi kupilih," katanya dalam hati sambil dongkol. Dengan body languange dan tutur bahasa yang ramah, membuat mereka bercengkrama sebentar. 

                Percakapan mereka terhenti ketika terdengar pengumuman, kereta yang menuju Bandung akan segera tiba sehingga penumpang diharapkan bersiap. Sontak perempuan muda tadi menyiapkan barang dan pamit kepada Maya. Dia membawa tas kerja yang di tenteng, serta koper biru beroda, lalu menuju ke pintu yang telah dibuka oleh petugas.

Image : metro.sindonews.com
Image : metro.sindonews.com

                Berduyun-duyun orang mendekati pintu menuju ke arah kereta jurusan Bandung. Kursi-kursi yang semula penuh, sekarang terlihat agak longgar. Namun satu keluarga di samping kirinya, juga belum beranjak. 

Sontak Maya teringat akan kue kesayangannya. Segera digeledah tas ungu. "Kardus kue itu masih ada, pasti kuenya tinggal sedikit," begitu pikir Maya. Ketika dibuka, kue itu masih utuh. "Berarti kue brownies dengan merk dan pilihan rasa yang sama. Gitu, tadi berprasangka mbak cantik mengambil kueku," kata Maya dalam hati sambil tersipu malu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun