Hari ini, langit begitu gelap, hujan turun membasahi bumi.
Ada yang merespon dengan sedih,
"wahh cucianku tidak kering nich".
Ada juga merespon dengan mengeluh dan bersungut-sungut,
"batal dech acara keluar bareng si doi".
Namun muncul juga respon senang,
"horeee ... hujan begini enak makan gorengan atau dibuat tidur".
Yang tak kalah menakjubkan, muncul respon penuh ucapan syukur,
"Bersyukur hujan turun, sehingga padi di sawah mendapat air".
Satu peristiwa terjadi, muncul banyak respon atau tanggapan berbeda-beda. Apakah merespon dengan baik atau buruk, apakah merespon positif atau negatif, semua tergantung pilihan dari kita.
Respon yang baik atau positif tentu akan mempengaruhi bagaimana suasana hati dan kebahagiaan kita. Ada satu respon yang positif yang sangat powerfull.
Respon apa itu? Yaitu respon BerSYUKUR.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
Syukur adalah rasa terima kasih kepada Allah.
Dan, bersyukur menurut KBBI adalah berterimakasih atau mengucapkan rasa terima kasih kepada Allah.
Sedangkan menurut psikologi positif, yang merupakan studi ilmiah tentang kebahagiaan dan peningkatan hidup, yang pendekatannya berfokus pada pengalaman dan sifat-sifat positif.
Bersyukur adalah kondisi emosi yang selalu mengizinkan untuk selalu berbahagia atas yang dimiliki.
Dari pengertian bersyukur diatas, ada sebuah contoh yang bisa memberi gambaran lebih jelas.
Misal, ketika pagi hari kita bangun dari tidur. Kita masih di beri kesempatan untuk menghirup udara, jantung masih berdetak, mata bisa membuka, tangan dan kaki bisa bergerak dan bagian tubuh lain yang masih bekerja dengan baik.
Secara otomatis kita memanjatkan doa kepada Tuhan atas kesempatan dan kesehatan yang diberikan (bersyukur secara KBBI). Kemudian setelah kita berdoa atau beribadah, kita merasa tenang, damai dan bahagia menyambut hari ini karena kita masih memiliki kesehatan, untuk menjalani hari ini (bersyukur secara psikologi positif).
Ketika kita menyadari (aware) dengan situasi yang saat ini kita alami dan apa yang kita miliki. Kita mempunyai pilihan untuk merespon, bisa respon positif atau negatif.
Bila merespon positif, dengan mengambil tanggungjawab untuk menerima situasi dan yang dimiliki, maka proses bersyukur itu terjadi.
Bersyukur juga bisa dikatakan menerima segala sesuatu dengan ikhlas. Dengan ikhlas karena melihat selalu ada kebaikan dalam kehidupan, walaupun dalam situasi yang terburuk sekalipun.
Kata bersyukur bukan kata yang asing ditelinga. Seringkali banyak di sekeliling kita yang selalu mengatakan untuk selalu bersyukur, bersyukur dan bersyukur.
Sepertinya kata yang mudah dilakukan, apalagi saat berada pada kondisi senang, bahagia dan dalam keadaan baik-baik saja.
Namun, akan menjadi berbeda saat dalam keadaan sulit, terjepit, banyak masalah dan tidak baik-baik saja.
Namun, apakah bisa mempraktekkan bersyukur bila dalam kondisi yang tidak baik?
Perlu kesediaan di dalam diri kita untuk meniatkan. Kita perlu belajar bersyukur setiap harinya, agar terbiasa bersyukur dalam segala situasi. Bersyukur adalah sebuah proses bukan hasil instan.
Bagaimana tips untuk bersyukur :
Mulailah mensyukuri hal-hal kecil yang ada dalam diri kita dan yang kita miliki.
Misal : kehidupan, kesehatan, keluarga, orang yang ada di sekitar kita, barang yang kita punya dll.
Bersyukurlah dengan memanjatkan doa di pagi hari.
Menuliskan pengalaman apa yang bisa disyukuri sepanjang hari sebelum tidur di sebuah jurnal.
Mengucapkan terimakasih pada orang yang sudah membantu kita.
Berikan senyuman tulus sebagai wujud ucapan syukur.
Bila situasi atau peristiwa di luar ekspektasi, coba untuk melihat dari sisi yang lain. Pasti selalu ada kebaikan di dalamnya dan terima dengan ikhlas.
Bila keadaan sedang tidak baik-baik saja, coba untuk membaca jurnal syukur yang sudah dibuat. Itu akan membantu untuk mengingatkan, bahwa selalu ada hal-hal yang baik dan mengingatkan akan kekuatan diri kita.
Percayalah bahwa akan ada sesuatu baik, yang akan menanti bila kita bersyukur. Hal-hal baik akan menarik hal yang baik juga , seperti hukum tarik menarik (The Law of Attraction).
Namun bila hal baik belum terjadi, tetaplah tak pantang menyerah untuk bersyukur. Mungkin ada sesuatu yang dihindarkan Tuhan, dari apa yang kita pandang tak baik menurut versi kita. Suatu saat kita pasti akan mengerti bahwa semua untuk kebaikan kita.
Selamat bersyukur dalam kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H