Adakah nada dasar debar hatimu?
Siapa yang tega melihat wajah ibu Pertiwi pucat pasi?
Siapa yang tega bermain kotor saat virus datang meneror?
Siapa bisa hidup tenang, melihat ribuan rakyat tumbang?
Siapa yang terhibur, melihat antrean wajah di pintu kubur?
Wahai!
Siapa yang rela membiarkan bunda Persada di rundung duka?
Siapa?
Sahabat, apakah jantung juangmu masih berdebar?
Kami bimbang
Ketika doa dan juang, tak mampu menjadi dua sayap iman yang seimbang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!