Dalam kehidupan, kata kebutuhan dan keinginan seringkali muncul sebagai suatu dorongan untuk melakukan upaya atau tindakan, untuk memenuhi apa yang dibutuhkan atau diinginkan. Kata ini yang menjadi dasar dan alasan, setiap individu untuk melakukan sesuatu demi tercapainya tujuan atau pemenuhan. Misalnya : seseorang yang lapar maka akan terdorong untuk makan. Hal itu dilakukan karena naluri alamiah. Secara sekilas kebutuhan dan keinginan memang mirip, namun bila di lihat lebih jauh ternyata mempunyai perbedaan, yang dapat kita lihat dari contoh tadi secara spesifik. Misalnya : seseorang yang kelaparan, lalu akan berupaya dan melakukan tindakan (termotivasi) dengan membeli, meminta makanan kepada orang lain atau memasak dll, agar dapat memperoleh makanan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa lapar itu (kebutuhan). Namun ketika perut keroncongan atau lapar, padahal saat itu ada makanan yang langsung bisa disantap, tetapi justru menahan rasa lapar dengan memesan makanan kesukaan atau yang sesuai selera (keinginan). Seseorang yang sungguh-sungguh lapar tidak akan terlalu peduli dengan rasa, bau, temperature maupun tekstur makanan. Kebutuhan lebih bersifat harus segera dipenuhi dan tidak bisa di tunda lagi karena menyangkut dengan keberlangsungan hidup. Sedangkan keinginan lebih menyangkut kepada kepuasan dan cenderung menyesuaikan selera dari individu sehingga pemenuhannya dapat di tunda.
Sesuatu yang diinginkan belum tentu yang dibutuhkan. Namun sesuatu yang dibutuhkaan pasti juga diinginkan walaupun tidak nampak secara implisit. Kebutuhan lebih bersifat penting dan bermanfaat bagi keberlangsungan hidup sedangkan keinginan tidak terlalu berpengaruh bagi keberlangsungan hidup. Misal : makanan sehat (tubuh membutuhkan untuk proses metabolisme) dan makanan junk food ( tubuh tidak memerlukan karena tidak membantu metabolisme tubuh >> keinginan, karena menyangkut selera dan citarasa).
Ketika individu mempunyai keinginan terhadap sesuatu, ada dorongan untuk memiliki sesuatu sehingga mencapai kepuasan atau kesenangan tertentu. Namun, bila keinginan itu tidak terwujud maka akan timbul rasa kecewa namun tidak sampai mempengaruhi keberlangsungan kehidupan. Keinginan ini sifatnya berubah-ubah seiring berjalannya waktu dan keinginan ini sangat tidak terbatas. Sedangkan kebutuhan sifatnya konstan dan menetap dari waktu ke waktu. Kebutuhan ini harus diusahakan untuk di penuhi, bila tidak di penuhi bisa mengancam fisik atau menimbulkan ketimpangan secara psikologis atau kejiwaan.
Dari dua kata kebutuhan dan keinginan dalam prosesnya untuk kelangsungan kehidupan, semua individu akan lebih mengusahakan dan memperjuangkan kebutuhan terlebih dahulu daripada keinginan. Setiap individu mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda satu sama lain, hal itu di pengaruhi oleh keadaan alam, agama, adat dan peradapan dan lain sebagainya. Secara umum, kebutuhan dibagi dalam beberapa jenis dan komponen, yang ditinjau dari sifatnya ada kebutuhan jasmani dan rohani. Bila kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya, ada kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Dari waktu pemenuhannya, dibagi menjadi kebutuhan sekarang, kebutuhan masa depan, kebutuhan tidak pasti waktunya dan kebutuhan sepanjang waktu. Bila dilihat berdasarkan subyeknya, ada kebutuhan perorangan dan kebutuhan kelompok.
Semua jenis kebutuhan tersebut hampir sebagian besar menyangkut kebutuhan dasar manusia yang harus di diusahakan dan di penuhi agar kelangsungan hidup tetap berjalan. Semua kebutuhan dasar manusia tersebut, dapat dirangkum dan disederhanakan dengan teori yang diperkenalkan oleh Abraham Maslow dalam makalahnya "A theory of human Motivasion" pada tahun 1943. Beliau adalah seorang psikolog yang berasal dari Amerika dan menjadi pelopor aliran psikologi humanistik. Terdapat lima tingkat kebutuhan dasar manusia yaitu :
Kebutuhan Fisiologis (Physiological needs)
Kebutuhan paling mendasar setiap individu adalah kebutuhan fisiologis(fisik), yang meliputi : makan, minum, oksigen, tidur dll. Kebutuhan fisiologis ini harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan di atasnya karena menyangkut keberlangsungan individu untuk hidup.
Kebutuhan fisiologis ini berbeda dari kebutuhan-kebutuhan yang diatasnya karena pada hakikatnya merupakan kebutuhan yang konstan atau pengulangan, misal : setelah makan, akhirnya akan muncul rasa lapar lagi dan diulang terus menerus selama hidup.
Kebutuhan akan rasa aman (safety/security needs)