Mohon tunggu...
Heart Light
Heart Light Mohon Tunggu... Mahasiswa - Heart Light🍓

Simple girls 🌷🍀 🌷and be my self Life is Love❤️

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tak Kenal Maka Tak Sayang

10 Juni 2021   05:00 Diperbarui: 10 Juni 2021   05:01 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Akupun terdiam dan mencoba untuk menurunkan egoku, lalu mengambil pensil itu dan mulai membaca soal pertama.

 Namun, aku dikagetkan dengan temanku yang memanggilku.


"Ted ... pakailah ini, kamu pasti membutuhkannya " ia mengulurkan penggaris dan bolpoint hitam di mejaku.


"Makasih ya ... " kataku lirih sambil menerima alat tulis tersebut.


"Sama-sama. Semangat mengerjakan dan kita pasti bisa." kata Rachmad bersemangat, lalu ia melanjutkan untuk mengerjakan soal.


      Aku keheranan namun bercampur senang, karena aku hampir tidak pernah berbicara dengan Rachmad. Aku merasa dia orangnya sombong dan pilih-pilih teman. Lalu aku mencoba untuk kembali fokus pada soal di hadapanku. Aku buang semua pemikiran-pemikiranku sendiri terhadap mereka selama ini. Aku mengerjakan dengan sangat hati-hati dan teliti karena hampir semua pengerjaan, bahkan yang belum tuntas pun ada jawabannya. Ternyata betul apa kata mereka, aku memerlukan semua alat tulis ini. Aku bersyukur, Tuhan masih menolongku melalui mereka, entah apa yang terjadi kalau tidak ada mereka.


        Semua asik dan sibuk dengan mainan yang ada di meja yaitu soal matematika. Ada yang terlihat antusias untuk menemukan jawaban namun ada juga yang sebal karena belum menemukan apa yang menjadi jawaban dalam soal. Semua seperti orang autis, sibuk dengan dunianya sendiri, dalam hati aku pun ikut tertawa dan berkata "Bukan hanya aku sendiri yang mengalaminya."

            Tanpa terasa , waktu mengalir begitu cepat, jam sudah menunjukkan pukul 9 di mana soal dan jawaban ulangan harus dikumpulkan. Syukurlah aku, tinggal separuh lagi dalam soal terakhir untuk mendapatkan jawaban.


"Anak-anak kalian sudah melakukan yang terbaik ... Ayo sekarang kumpulkan di depan meja ibu, untuk soal dan jawaban, mohon untuk di sendirikan." kata miss Irene memberi aba-aba.


        Sontak beberapa dari kami pun berdiri dan antri untuk mengumpulkan. Akupun langsung menemukan jawaban lalu ikut antri untuk mengumpulkan. Namun dari kami, ada beberapa yang memanfaatkan waktu antri dengan terus menyelesaikan soal. Akhirnya semua siswa selesai mengumpulkan soal, lalu Miss Irene menanyakan bagaimana dengan soal yang kami kerjakan dan kami akan membahas soal setelah nilai keluar. Tanpa buang-buang waktu lagi, Miss Irene melanjutkan pelajaran yang masih tersisa 20 menit lagi sebelum istirahat, dengan mengevaluasi dan memantapkan pelajaran kemarin serta memberi tugas untuk  dikerjakan.

Image : id.lovepik.com
Image : id.lovepik.com
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun