Mohon tunggu...
HiKristina
HiKristina Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hi aku selalu cantik

kristin ingin membuat berita

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Masa Kini

11 April 2016   17:29 Diperbarui: 11 April 2016   19:22 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

 detik  yang mengabarkan berita melalui situs online . Detik.com adalah media pertama yang fokus untuk memberitakan peristiwa melalui media online. Pada awalnya di Indonesia, media online hanya digunakan untuk memindahkan isi berita yang telah ditulis pada surat kabar ke situs online. Dengan kata lain produk atau konten berita yang ada pada surat kabar tidak berbeda dengan yang terdapat pada situs online. Tahun 1998 disebut-sebut sebagai tonggak sejarah lahirnya jurnalisme online di Indonesia tepatnya pada tanggal 19 Januari 1998. Saat itu semua berita mengenai kebobrokan Orde Baru disebar luaskan melalui media online seperti detik.com, kdpnet.activist.com atau kdp.usa.com. Hal itu dilakukan oleh para aktivis pro demokrasi yang mulai geram dengan pemerintahan Soeharto. Ketika akhir kepemimpinan Orde Baru, banyak kalangan aktivis demokrasi dan mahasiswa yang menuliskan berita mengenai mundurnya Presiden Soeharto melalui milist dan berita tersebut kemudian langsung tersebar secara luas. Setelah peristiwa tersebut mulailah bermunculan media-media online yang sekarang kita kenal seperti Detik.com. Dua tahun kemudian sekitar awal tahun 2000 muncullah situs-situs pribadi yang menampilkan laporan jurnalistik pemiliknya yang dikenal dengan istilah website blog, weblog, atau blog.

Kemajuan dunia jurnalis dan khusunya indonesia membuat kita tidak ada kata tertinggal karena informasi informasi yang diberikan, dan munculah berbagai web site, portal portal berita online, blog yang dimiliki secara organisasi, kelompok, pribadi atau individu, dengan tingginya penggunaan internwt sendiri membuat jurnalisme online selalu memberikan hal hal yang baru misalnya dari segi tampilan yang selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca atau berita berita yang inspiratif atau menarik, Tetapi juga jurnalisme online di indonesia saat ini yang menggangu bagi penggunanya adalah munculnya berbagai iklan, berbagai jenis iklan muncul diawal atau diakhir ini adalah gangguan ketidaknyamana saat ingin mengakses informasi tetapi harus dihalangi oleh tampilan tampilan yang ada di halaman artikel, penggunanya harus close dulu baru bisa membaca artikel yang diinginkan. Selain itu juga adanya iklan iklan pornografi yang tidak layak untuk di tampilkan karena internet bisa di akses oleh anak anak.

Dalam jurnalistik online terdapat 5 prinsip dasar menurut Paul Bradshawyang disingkat menjadi B-A-S-I-C yang artinya Brevity, Adaptability, Scannability, Interactivity, Community & Conversation.

Brevity (ringkas) berarti dalam penulisan jurnalisme online harus singkat, padat dan jelas. Hal ini ditujukan agar audience betah ketika membaca tulisan di dalam media online. Adaptability adalah penyesuaian diri terhadap teknologi. Teknologi semakin berkembang, seorang jurnalis dituntut untuk mampu beradaptasi disemua kondisi termasuk beradaptasi dengan teknologi baru. Teknologi baru menciptakan jurnalisme online sehingga para jurnalis juga dituntut untuk mampu menggunakan beberapa aplikasi dari internet seperti hypertext, audio, video, animation, blog, email, live chat, mapping, dan sebagainya.

Scannability memudahkan para audience dalam pencarian informasi, karena audience berorientasi pada isi pesan. Produk jurnalisme online harus memudahkan dimengerti pembaca, jika tidak kemungkinan audience yang akan mencari informasi di website lain akan meningkat. "95 % web user akan melihat headline, subjudul, link dan hal-hal lain yang membantu pencarian informasi mereka." Paul Bradshaw

Interactivity dalam jurnalisme online sangat interaktif sehingga audience dapat melakukan kontrol penuh. Dalam media online para audience tidak hanya berperan sebagai konsumer tetapi dapat juga berperan sebagai produser, hal ini memungkinkan audience untuk berinteraksi baik sebagai sesama konsumer ataupun sebagai sesama produser. Community & Conversation (konsep web 2.0) berarti media online adalah penjaring komunitas, pada intinya membuat komunitas dan uang akan datang kepadamu.

 

Hyperlink

Hyperlink!! Mendengar kata hyperlink mungkin sebagian dari kita ada yang mengerti dan tidak mengerti apa itu hyperlink. Hyperlink  adalah teks yang akan membawa kita ke tampilan dokumen lain. Hyperlink sering kita kenal dengan link, kalau kita menklik hyperlink pada halaman suatu website berarti kita telah menbrowse WWW (World Wide Web) dan  menuju ke halaman yang lain ataupun ke dokumen lain. Biasanya kita menemukan link pada sebuah artikel. Link selalu identik dengan tulisan berwarna biru yang bisa membawa kita ke artikel lain yang telah di tentukan oleh penulis artikel. Link pada umumnya ditampilkan dalam huruf dengan warna yang berbeda, apabila kursor mouse komputer kita diarahkan ke link tersebut maka huruf akan kelihatan bergaris bawah dan juga kursor biasanya akan berubah bentuk menjadi gambar tangan yang menujuk pada link tersebut. Jika link tersebut sebelumnya pernah di kunjungi atau diakses, maka objek link tersebut warnanya berubah mejadi ungu atau warna lainnya. Link dapat juga dipasang pada gambar dan jika kita mengklik gambar tersebut akan dibawa ketampilan yang lain.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, link menjadi jembatan yang menghubungkan teks-teks yang berada di dalam hypertext. Kesimpulannya, link merupakan bagian dari hypertext. Keduanya menjadi kunci dalam menandai adanya kebaruan pada media, atau yang dikenal dengan istilah new media. Hal ini dilihat sebagai bagian dari perubahaan yang dilatarbelakangi karena adanya perkembangan zaman dan dianggap sebagai bagian dari  tenologi baru

Masyarakat menggunakan media sosial untuk berbagai aktivitas seperti bisnis online, publikasi kegiatan, menyampaikan gagasan, ataupun sekedar bertegur sapa dengan teman dan kolega. Kecenderungan masyarakat saat ini juga lebih suka sesuatu yang instan, cepat, dan tidak menghabiskan waktu. Fenomenanya dapat kita lihat bersama. Masyarakat yang dulu lebih senang berlama-lama membaca media cetak, sekarang ini sudah cukup puas dengan membaca berita di twitter karena dengan media sosial kita tidak hanya sekedar mengobrol dengan teman atau melihat gambar tetapi dengan tweeter kita bisa membuka link untuk membaca artikel artikel yang kita inginkan.  Smartphone merupakan alat kecil yang canggih yang membuat orang menjadi ketergantungan akan media digital. membaca koran secara dijital  kita bisa menentukan pilihan pilihan berita yang kita inginkan  beda dengan media cetak pilihan beritanya yang cuman di tentukan oleh penulis atau penerbit, tentu saja masyarakat terus menggunakan internet sambil naik angkutan umum ke tempat kerja/kampus. Kita dapat melihat di angkutan umum seperti busway, angkot, kereta, dan angkutan massal lainnya, masyarakat menggunakan waktu perjalanannya untuk berselancar di dunia maya. Bahkan tidak jarang dalam sela-sela aktivitas kerja ataupun belajar, masyarakat menyempatkan diri untuk berjejaring sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun