2. Keuangan Stabil dan Teratur
Siapa yang tidak mau keuangannya stabil? Pepatah "sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit" cukup bisa menggambarkan gaya hidup minimalisme yang dengan hal-hal kecil dan sederhana seperti tidak membeli barang-barang yang kita butuhkan, kita jadi bisa menyisihkan uang kita untuk ditabung.
Ketika sudah menjalani gaya hidup minimalisme, kita tidak akan iri melihat gaya hidup orang diluar sana yang dianggap lebih glamor karena kesederhanaan adalah yang utama. Prinsip hidup minimalisme juga membawa kita untuk lebih fokus dengan pekerjaan.
Selain waktu yang digunakan lebih bermanfaat dan produktif, dengan memiliki gaya hidup minimalisme kita menjadi lebih banyak refleksi terhadap diri sendiri, sehingga kita yang lebih tahu tujuan hidup kita.
3. Bersyukur dengan Kehidupan Kita
Sifat konsumerisme membuat kita tidak pernah merasa cukup dengan apa yang kita miliki saat ini. Memiliki rasa keinginan tinggi untuk membeli barang yang diinginkan. Sedangkan dalam hidup minimalisme, kita hidup berdasarkan atas apa yang kita butuhkan dan bukan hidup atas apa yang kita inginkan.
Begitu pula dalam gaya hidup minimalisme, kita selalu memperbaiki dan membangun apa yang ada di dalam diri kita secara mendalam dan bukan hidup atas apa yang dilihat orang lain dari luar. Dengan menganut prinsip minimalisme ini, kita bisa belajar untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki.
Gaya hidup minimalisme sendiri memiliki kaitan yang cukup erat dengan Konmari method yang sudah cukup booming di dunia online. Apa kaitan dari Konmari method dengan gaya hidup minimalisme?
Konmari adalah sebuah metode merapikan yang terinspirasi dari pendekatan minimalisme, dipopulerkan oleh seorang konsultan kerapian asal Jepang yang mendunia, Marie Kondo. Slogan "sparks joy" yang sering digunakan sebagai prinsip Marie Kondo dalam merapikan barang yang jika diartikan ke Bahasa Indonesia berarti "memancarkan kebahagiaan".