Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei untuk mengumpulkan data. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pegawai yang bekerja di OPD Provinsi Jawa Timur. Kuesioner tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pengaruh dari berbagai faktor seperti sistem pengendalian internal, budaya organisasi, serta sumber daya manusia terhadap akuntabilitas kinerja. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik statistik untuk melihat hubungan antar variabel yang diteliti.
Secara lebih rinci, penulis memfokuskan analisisnya pada tiga faktor utama yang diduga memiliki pengaruh besar terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, yaitu: pertama, sistem pengendalian internal yang diharapkan dapat menjaga agar semua aktivitas organisasi berjalan sesuai dengan aturan dan kebijakan yang ada. Kedua, budaya organisasi yang mempengaruhi perilaku pegawai dalam menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Ketiga, kualitas sumber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk menjalankan tugas-tugas yang dibebankan dengan baik dan sesuai dengan harapan.
Metode penelitian ini sudah tepat untuk menjawab tujuan penelitian karena memungkinkan pengukuran hubungan antar faktor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas. Penulis menggunakan teknik analisis regresi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu akuntabilitas kinerja.
V. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa ketiga faktor yang diteliti---sistem pengendalian internal, budaya organisasi, dan sumber daya manusia---memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntabilitas kinerja pada OPD di Provinsi Jawa Timur.
Sistem Pengendalian Internal: Penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian internal yang baik dapat meningkatkan akuntabilitas. Sistem pengendalian yang efektif memberikan jaminan bahwa semua kegiatan pemerintahan dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku, yang pada gilirannya akan mengurangi potensi terjadinya penyalahgunaan anggaran atau kesalahan dalam pelaksanaan program.
Budaya Organisasi: Budaya organisasi yang mendukung transparansi, kejujuran, dan komitmen terhadap pelayanan publik terbukti mampu meningkatkan tingkat akuntabilitas. Pegawai yang bekerja dalam budaya organisasi yang baik cenderung lebih bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya.
Sumber Daya Manusia: Kualitas sumber daya manusia juga memiliki peran penting. Penelitian ini menemukan bahwa pegawai yang memiliki kompetensi yang tinggi lebih mampu menghasilkan kinerja yang akuntabel, dan mereka juga lebih bisa mengikuti prosedur serta melakukan evaluasi kinerja secara transparan.
VI. Pembahasan dan Implikasi Kebijakan