Hallo taukah kamu apa yang di maksud dengan kajian stlistika? Nahh kajian stlistika adalah ilmu yang mempelajari gaya bahasa, oleh sebab itu saya akan membahas tentang pengantar stlistika (pencitraan) karena pengantar stlistika (pencitraan) masuk ke dalam kajian stlistikaÂ
Citraan dalam pengantar stlistika adalah penggunaan kata dan ungkapan yang mampu membagikan tanggap Indra pada manusia, Citraan menunjuk pada reporoduksi mental. Dimana citra merupakan gambaran untuk membangkitkan pengalaman sensoris yang dimana dibangkitkan oleh kata-kata atau ungkapan seseorang yang akan ditangkap langsung oleh Indra yang dimana akan di pergunakan untuk menulis atau menggambar kan sebuah objek, citra juga berfungsi untuk menghidupkan penuturan dalam sebuah drama.
1. Citraan visual
Dimana citraan visual digunakan untuk mengakap objek yang di lihat oleh mata, contoh objek visual adalah meja, kursi, jendela, pintu, lampu, dinding, dan lain sebagainya.
2. Citraan auditif
Dimana citraan pendengar adalah objek bunyi uang didengar oleh telinga, baik pembangkitan bunyi secara alamiah ataupun lewat penataan kata-kata yang dapat memberi pengongkretan dan alamiah sehingga penuturan kata terlihat lebih teliti dan meyakinkan.
3.Citraan gerak
 Dimana citraan ini dihasilkan oleh objek yang bergerak yang dapat di lihat oleh mata, dimana penghadiran berbagai aktifitas gerak dapat di lihat dan di rasakan sehingga terlihat lebih teliti dan meyakinkan.
4. Citraan rabaan dan penciuman
Dimana citraan ini digunakan untuk menghidupkan dan mengongkretkan sebuah penuturan agak lebih hidup dan membangkitkan imajinasi pembaca.
Nah di atas adalah penjelasan tentang kajian stlistika, yang dimana dalam artikel ini saya menggunakan kajian pencitraan, saya harap dengan penjelasan saya diatas para pembaca dapat memahami tentang kajian pencitraan.Â
Berikut adalah hasil analis saya, tentang naskah drama "BILA MALAM BERTAMBAH MALAM" Karya PUTU WIJAYA Dimana dalam naskah drama tersebut terdapat berbagai macam kajian pencitraan nah oleh sebab itu saya memilih kajian pencitraan.
Drama adalah cerita tentang konflik manusia dalam bentuk dialog  yang dimana akan di proyeksikan yang dengan menggunakan percakapan dan action yang di hadapkan ke penonton.
Drama merupakan salah satu karya sastra dimana banyak di minati oleh banyak orang, sehingga drama di tuangkan dalam bahasa yang sederhana dan singkat agar mudah di mengerti oleh penonton, Â maka dari itu drama memperlihatkan keunikannya melalui pementasan di atas panggung.
Tentunya dalam naskah drama menggunakan untuk mampu mengkongkretkan  dan menghidupkan  Susana pemikiran pembaca. Citra ini digunakan untuk menggambarkan objek-objek, pikiran, tindakan dan perasaan sehingga mampu menimbulkan bayangan imajinasi pembaca.
Naskah drama yang berjudul " Bila malam bertambah malam" karya PUTU WIJAYA terdapat berbagai macam citra didalamnya. Dalam naskah drama " Bila malam bertambah malam" karya PUTU WIJAYA menggunakan citra pengelihatan (visual), pendengaran (auditif), citraan gerak (kinestetik), Citraan rabaan(takstil terminal). Dimana dalam naskah drama "Bila malam betambah Malam" citraan pengelihatan bermanfaat untuk menggambarkan watak tokoh, susana, dan tempat dalam naskah drama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H