Berikut adalah hasil analis saya, tentang naskah drama "BILA MALAM BERTAMBAH MALAM" Karya PUTU WIJAYA Dimana dalam naskah drama tersebut terdapat berbagai macam kajian pencitraan nah oleh sebab itu saya memilih kajian pencitraan.
Drama adalah cerita tentang konflik manusia dalam bentuk dialog  yang dimana akan di proyeksikan yang dengan menggunakan percakapan dan action yang di hadapkan ke penonton.
Drama merupakan salah satu karya sastra dimana banyak di minati oleh banyak orang, sehingga drama di tuangkan dalam bahasa yang sederhana dan singkat agar mudah di mengerti oleh penonton, Â maka dari itu drama memperlihatkan keunikannya melalui pementasan di atas panggung.
Tentunya dalam naskah drama menggunakan untuk mampu mengkongkretkan  dan menghidupkan  Susana pemikiran pembaca. Citra ini digunakan untuk menggambarkan objek-objek, pikiran, tindakan dan perasaan sehingga mampu menimbulkan bayangan imajinasi pembaca.
Naskah drama yang berjudul " Bila malam bertambah malam" karya PUTU WIJAYA terdapat berbagai macam citra didalamnya. Dalam naskah drama " Bila malam bertambah malam" karya PUTU WIJAYA menggunakan citra pengelihatan (visual), pendengaran (auditif), citraan gerak (kinestetik), Citraan rabaan(takstil terminal). Dimana dalam naskah drama "Bila malam betambah Malam" citraan pengelihatan bermanfaat untuk menggambarkan watak tokoh, susana, dan tempat dalam naskah drama.