Mohon tunggu...
Kristian Wongso
Kristian Wongso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Ilmu Kriminologi

Pembelajar Ilmu Kriminologi, Dokter Anak

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Netralkah PMI dengan Simbol Palangnya?

31 Desember 2015   18:04 Diperbarui: 31 Desember 2015   18:14 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tak pernah mendengar nama Palang Merah Indonesia (PMI). Lembaga yang bergerak di kemanusiaan ini tentu tak asing lagi di pendengaran dan pandangan kita. Mendengar nama “PMI”, biasanya yang pertama kali terlintas adalah donor darah. Ya, salah satu program andalan PMI ini sering sekali diadakan, baik di perkantoran maupun pusat perbelanjaan. Oh iya, pernahkah Anda berpartisipasi sebagai pendonor?

Bila belum, ada baiknya Anda ikut berpartisipasi. Seringkali terjadi kecelakaan atau kondisi berbahaya yang membutuhkan transfusi darah segera. Keluarga pasien biasanya akan menjadi sangat tertekan dan kebingungan saat mencari darah untuk menyelamatkan hidup orang yang mereka kasihi. Bukankah sangat membahagiakan bila kita dapat turut serta membantu mereka?

Kegiatan PMI tidak hanya melulu soal darah. PMI juga aktif saat ada konflik kekerasan atau bencana alam. PMI akan datang ke lokasi, mendirikan tenda dan segera memulai tugasnya untuk membantu sesama yang membutuhkan, tanpa mempermasalahkan latar belakang, baik suku, ras maupun agama. Ya, tanpa membeda-bedakan agama, seperti yang selama ini dilakukan oleh PMI.

Sayangnya, sebagian orang mempermasalahkan PMI karena menggunakan lambang palang yang dianggap identik dengan lambang agama tertentu. Hal ini menyebabkan mereka berpikir bahwa PMI tidak sepenuhnya netral dan cenderung memihak agama tertentu, sehingga akan mengacuhkan kasus yang menimbulkan banyak korban dari agama yang bukan bersimbol palang.

Pandangan ini sepenuhnya tidak tepat. Penggunaan lambang palang merah berasal dari kesepatan Konvensi Jenewa pada akhir tahun 1800. Lambang ini bukan berasal dari lambang agama tertentu, melainkan dari pembalikkan warna bendera Swiss.

PMI merupakan anggota dari Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies, IFRC). Ya, di beberapa negara, lembaga kemanusiaan serupa tidak menggunakan lambang palang merah, melainkan bulan sabit merah, seperti di Afganistan, Brunei Darusalam dan Mesir. Namun, kesemuanya tetap memegang nilai-nilai, visi dan misi yang sama dengan PMI. Jadi bukan berarti lambang palang berarti memihak agama tertentu dan lambang bulan sabit berarti memihak agama tertentu.

Orang bijak mengatakan “Janganlah menilai buku hanya dari sampulnya” dan kitapun sebaiknya demikian. Tidak ada istilah membeda-bedakan menurut agama dalam kamus PMI dan lembaga-lembaga serupa yang tergabung dalam IFRC, apapun lambangnya, baik palang merah ataupun bulan sabit merah.

Pada tahun 2005 lalu, baru saja diresmikan lambang baru sebagai pilihan lambang yang dapat digunakan lembaga-lembaga kemanusiaan yang bernaung di bawah IFRC, yaitu lambang kristal merah. Diharapkan melalui kehadiran logo baru yang terbebas dari kesan afiliasi keyakinan tertentu ini, IFRC dapat bekerja lebih baik lagi dengan dukungan optimal semua pihak tentunya, termasuk Anda.

Bertepatan dengan Bulan Dana PMI kali ini, Anda dapat ikut membantu pekerjaan kemanusiaan yang tidak mengenal batasan agama ini dengan berdonasi ke:

1) Bank BCA

Nomor rekening: 206-38-1794-5

Kantor Cabang Utama Thamrin

Atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta.

2) Bank MANDIRI

Nomor Rekening: 123-00-17091945

Kantor Cabang Kramat Raya

Atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta.

3) Bank DKI

Nomor Rekening: 101-03-17094-7

Kantor Cabang Utama Juanda

Atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta.

 

Bantuan Anda kepada PMI, seberapapun besarnya, akan digunakan untuk keperluan kegiatan kemanusiaan di Indonesia. Dana Anda mungkin saja akan berubah bentuk menjadi obat dalam bungkusan kecil yang akan dibawa pulang oleh mereka yang selama ini sangat memimpikan pengobatan, namun terhalang karena masalah biaya. Atau, berubah menjadi makanan bagi anak-anak di daerah terjadinya konflik kekerasan atau daerah sulit lainnya.

Mari berbuat sesuatu bagi sesama dimulai dari diri kita sendiri.

Ayo, kita peduli bantu sesama.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi  http://pmidkijakarta.or.id/

 

Sumber gambar:

Situs resmi PMI (http://www.pmi.or.id/index.php/longsor-banjarnegara.html#45)

Citizen Liputan 6 (http://citizen6.liputan6.com/read/2356908/yuk-ikut-lomba-blog-bulan-dana-pmi-berhadiah-total-rp-15-juta)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun