Hidup dan kehidupan kita terus saja berganti seiring berjalannya waktu. Kita tidak bisa mengulang kembali kejadian hari kemarin atau bahkan sedetik yang baru saja berlalu. Hanyalah kenangan yang tetap membekas dalam benak kita. Mungkin saja ada sebagian orang yang mengalami kejadian yang sama dalam hidupnya tapi tetap saja tidak sama persis seperti yang dialami sebelumnya.
Setiap hari pengalaman baru datang silih berganti, orang orangpun datang dan pergi. Pastinya sudah banyak hal manis yang pernah kita lalui bersama sahabat, keluarga dan pacar. Malam ini secara tidak sengaja saya membongkar lemari dan menemukan beberapa barang lama. Saya memegang satu persatu dan mencoba mengingat kembali asal muasal barang tersebut. Baiklah saya ceritakan ya satu persatu sayangnya tidak bisa di sertai gambar karena gagal terus pada saat insert file.
1. Baju Kaos Tengkorak
Baju kaos hitam bergambar tengkorak. Kini sudah pudar warnanya. Ada bercak putih. Gambar tengkorak juga sudah tidak utuh lagi. Di pakaipun sudah tidak muat lagi karena kekecilan. Baju ini ada kenangan lucunya. Saat itu di bulan Juni 2010 silam. Bersama sobat Deddy hangout ke BG Junction Sby. Di sebuah gerai distro lagi ada promo beli 1 gratis 1. Harganyapun murah abis. Cuma Rp 55.000. Kamipun sepakat membeli dan memilih kembar. Si SPG hanya tersenyium simpul melihat kami berjalan menuju fitting room. Dasar si Deddy, lihat fitting roomnya luas lantas ajak saya masuk sekalian nyoba bajunya bareng bareng. Alhasil si SPG nya ngakak dan pergi meninggalkan kami.
Tapi kini sobatku itu telah kembali ke pangkuan Bapak di surga. Tak disangka ia harus pergi meninggalkan dunia fana ini dalam usia yang masih sangat muda. Belum sempat menikah dan mencetak Deddy junior. Semoga engkau bahagia di surga bro. Doaku selalu menyertai kepergianmu.
2. Arloji Merk Mirage, Semarang
Jam tangan warna hitam dengan tulisan keemasan. Kala itu beli di Mall Ciputra Semarang di tahun 2013 silam. Kebetulan kantor saya buka cabang di jalan pandanaran dan di tugaskan kesana. Saya paling suka arloji itu karena simple dan terasa cocok aja di tangan.
Namun sayang seribu sayang. Dua tahun lalu tepatnya Juli 2015 saya di perbantukan ke Kupang - NTT. Di sana saya meminjam sepeda teman untuk berjalan jalan mengelilingi kota Kupang sehari sebelum masa tugas berakhir. Apesnya di depan Polda NTT, jalan menurun sebuah angkot di depanku melaju kencang. Sayapun memacu sepeda vario di belakangnya. Tiba tiba angkot itu berhenti mendadak mengambil penumpung. Panik saya menarik gagang rem dan membanting stang ke kiri. Beruntung tubuh saya terpelanting ke parit sehingga hanya mengalami luka lecet di tangan dan kaki karena tertindis sepeda. Sedangkan arloji kesayangan terpelanting ke kanan jalan dan terlindas kendaraan lain.
Setelah di bantu berdiri, seseorang berjalan ke tengah jalan mengambil arloji mirage dan memberikannya padaku. Sedih sekali rasanya. Kini arloji itu terpaksa beristirahat total di laci karena retak semua kaca dan rantainya. Lebih sedihnya lagi pemilik vario itu karena baru dua minggu di pakai, sudah lecet sana sini. Terpaksa harus merogoh kocek untuk memuluskan kembali vario putih itu. Hingga kini bila chatting/bertelp sama Isna (nona Kupang pemilik vario), mesti membahas kejadian itu lalu tertawa bareng bareng.
3. Pisau Keris, Pekanbaru
Kota pekanbaru merupakan kota seribu ruko. Ini karena hampir sepanjang jalan utama di penuhi bangunan ruko. Kala itu di bulan maret 2015, saya berkesempatan tugas kesana. Senang rasanya bisa bertandang ke ibu kota propinsi Riau yang hasil alamnya termasuk salah satu propinsi terkaya di Indonesia. Kekayaan alamnya meliputi gas alam, minyak bumi, karet dan kelapa sawit serta kental akan Budaya Melayunya.