Mohon tunggu...
Tiano Garman
Tiano Garman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pecinta Kebijaksanaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu yang Terbatas

23 November 2024   19:42 Diperbarui: 24 November 2024   05:43 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Tiano Gr.

Maumere, 23 Nov.2024

Singkat saja malam ini Tuan

Sejak melihat dia bersama saya yang lain

Aku menyadari bahwa

Ternyata rindu itu ada batasnya

Ia lumpuh di hadapan ketajaman kata

Melihat tangan yang saling merangkul 

Singkat Saja Tuan

Puisi tak lagi menemukan Kubang

Untuk mereguk dan menimba sejuk

Sebab mata yang menjadi air

Telah menjadi kering

Sebab hutan rindu sudah ditebas dengan tangan yang lembut mengusap lalu lelap

Singkat saja Tuan 

Ini bukan sebuah patah 

Yang perekatnya hilang

Ini adalah buah

Dari hubungan intim di tempat yang gelap

Yang terangnya dibawa oleh dia dan saya yang lain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun