lalu tergenang
sehingga dikenang
sementara ku mencatatnya
memunggut sisa-sisa senja di pelupuk mata
dari serpihan yang tak sempurna
memungut serpihan rasa
membalutnya dalam kata lalu mengejanya
menampung sisa-sisa girang dalam senyum yang bermakna ganda
menumpuk dan tergenang,
lalu dikenang....
akulah pemulung itu Tuhan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!