Mohon tunggu...
KRISTIANUS FOSTERMAN
KRISTIANUS FOSTERMAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA FAKULTAS FILSAFAT UNIVERSITAS WIDYA MANDIRA KUPANG

MENULIS AGAR ABADI

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Injil Sinoptik: Masih Relevankah?

4 September 2021   11:40 Diperbarui: 4 September 2021   11:59 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Injil Sinoptik menyajikan banyak cerita yang sama dan seringkali dalam urutan yang sama. Misalnya, kisah tentang awal karya Yesus di Galilea, (Matius 4:12-17.23; Markus 1:14-15.39; Lukas 4:14-15), kisah tentang Yesus ditolak di Nazareth (Matius 13-53-58; Markus 6:1-6; Lukas 4:16-30), kisah tentang penyembuhan ibu mertua Petrus (Matius 8:14-15; Markus 1:29-31; Lukas 4:38-39), dan masih begitu banyak kisah yang lainnya yang sama. Singkatnya 45% materi Markus ada pada Matius dan 41% ada pada Lukas. Dengan demikian kita dapat dikatakan bahwa materi-materi itu ada pada ketiganya, namun dengan porsentase yang berbeda-beda.

 

Kesimpulan 

Manusia, termasuk umat Kristiani selalu saja mencari pegangan dalam hidupnya. Bagi umat Kristiani pegangan itu adalah Yesus Kristus sendiri. Untuk menjadikan Yesus sebagai pegangan tentunya mengandaikan pengetahuan (mengenal) tentangNya. Mengenal pusat iman mereka. 

Injil sinoptik menjadi penting karena melaluinya umat beriman dapat menemukan dan mengenal siapa itu Yesus dan menemukan jawaban dari pertanyaan, apakah peristiwa ribuan tahun yang silam itu dongeng atau peristiwa yang betul-betul historis?

Dengan ini injil sinoptik masih sangat relevan bagi setiap umat beriman di setiap generasi.

Oleh: Kristianus Fosterman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun