Dengan operasi militer di ruang maya, para penjahat siber bisa dikendalikan secara teratur.
Gagasan penerapan komando militer keempat Angkatan Siber ini tentunya perlu dimulai dari sekarang. Jika kita menelisik sejarah lahirnya tim Digital and Intelligence Service, negara Singapura bahkan membutuhkan waktu tujuh tahun untuk mempersiapkan segala sesuatu.
Singapura sendiri baru meresmikan matra komando militer Angkatan Siber mereka pada Oktober 2022 lalu. Pada peresmiannya, ada 3.000 pasukan yang bergabung. Jumlah ini tentunya akan terus berkembang pada tahun-tahun mendatang.Â
Waktu tujuh tahun untuk mempersiapkan pengembangan komando militer Angkatan Siber ini memang telah melewati peninjauan yang mendalam.
Setelah melewati waktu tujuh tahun peninjauan, negara sekelas Singapura akhirnya mau menerapkan matra Angkatan Keempat ini tentu dengan pertimbangan yang mendalam—terutama terkait keamanan para pengguna (user) saat tengah bermigrasi ke ruang digital.
Bagaimana dengan negara-negara lain? Beberapa negara di dunia memang telah mempersiapkan unit khusus pasukan siber sebagai mekanisme pertahanan dan keamanan negara.
Pasukan khusus keamanan siber ini bertugas untuk menghimpun segala usaha pertahanan sekaligus upaya serangan balik dalam peta perang siber.
Amerika Serikat, misalnya, telah membangun sistem komando khusus dalam membentengi diri dari serangan siber. Amerika saat ini telah memiliki sistem operasi militer dunia siber bernama United States Cyber Command (US CyberCom).
Unit khusus pasukan siber ini mulai berdiri sejak 2009 sebagai antisipasi atas serangan terhadap jaringan komputer dan infrastruktur komunikasi di negara tersebut. Kementerian Pertahanan Amerika pada 2011 bahkan telah mendeklarasikan bahwa dunia maya merupakan matra tempur terbaru bagi negara mereka.
Selain Amerika, Israel juga telah memperkuat sistem keamanan sibernya dengan membentuk pasukan khsusus bernama Unit 8200. Unit khusus 8200 ini menangani peran khsusus, yakni perang siber (cyber warfare). Dalam catatan operasi pasukan khsusus 8200 ini, Israel berhasil menghentikan operasi radar senjata anti pesawat udara Suriah.Â
Selain Israel, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) juga telah memiliki pasukan penanganan keamana siber sendiri. NATO meluncurkan pasukan keamanan sibernya dengan istilah NATO Cooperative Cyber Defense Centre of Excellence (NATO CCD COE). Pusat keamanan siber yang berlokasi di Talinn Estonia ini bertugas untuk meningkatkan sistem pertahanan keamanan NATO.