Lukas -- "Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin menemui Engkau"
Gaya pemamparan Lukas lebih santun dibandingkan dengan kutipan Markus yang cendrung negatif. Kata-kata khalayak yang dikutip Lukas lebih halus, ...."Ibu-Mu......,ingin menemui Engkau". Kata 'ingin' memberi kesan tidak tergesa-gesa dan seperti ada rasa haus akan perjumpaan dari keluarga -- bukan atas dasar keprihatinan karena Yesus sudah tidak waras lagi.Â
Tulisan Lukas rupanya merupakan perbaikan atas kata-kata Markus. Jawaban Yesus atas informasi yang disampaikan juga tidak menunjukkan sikap negatif terhadap keluarga-Nya. Ia tidak mempertanyakan seperti dalam Markus, "Siapa ibu-Ku, siapa saudara-Ku?"
Gambaran tentang Yesus yang santun, halus, tidak emosional sangat dipengarui oleh kekhasan Lukas sendiri dalam tulisannya yang sangat menghormati peran keluarga, khususnya Maria. Lukas tidak ingin menampilkan sosok Maria sebagai ibu yang asing bagi Putranya Yesus Kristus.Â
Oleh karena itu, Lukas tidak menampilkan alasan mengapa keluarga Yesus berusaha menemui Dia -- kesan negatif dalam Markus, di mana keluarga mendatangi Yesus karena mereka menganggap Yesus sudah tidak waras atau kerasukan setan.
Apakah Yesus mengesampingkan peran Maria yang menjadi tokoh sentral pelaksana Sabda Allah dan meragukan Maria sehingga dengan mudah mengadopsi mereka yang di sekeliling-Nya sebagai saudara/ibu/pelaku Sabda? Kata-kata Yesus bahwa "Ibu-Ku dan saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan firman Tuhan" tidak menafikan peran Maria.
Kisah kanak-kanak Yesus serta peran serta Maria dalam proses pewahyuan sudah menjadi penjelasan mendalam sekaligus mendasar keterlibatan Maria. Maria adalah pelaku firman, dan Yesus mengetahui peran Ibu-Nya.Â
Untuk itu, Yesus tidak lagi memberi penegasan -- dengan menunjuk keluarga-Nya yang berada 'di luar' saat Yesus sedang mengajar -- tentang Maria dan keluarga-Nya, namun Ia lebih merangkul keluarga dalam skala global, yakni siapa saja yang mendengarkan Sabda Allah dan melaksanakannya. Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H