Sebuah eufemisme yang cukup sarkastik untuk menyatakan bahwa, 'Kalau saudara (para kandidat politisi) menggunakan saya sebagai alat untuk mencapai kekuasaan, silahkan, tetapi Anda harus menyewanya." Betapa cerdik rakyat kita sekarang. Tidak ada negosiasi. Harga menyundul langit. Rakyat tidak peduli lagi apa itu demokrasi hanya karena ulah para elite yang menunggang demokrasi sebagai kuda perampas.Â
Rakyat tahu jika selama ini mereka diakali oleh para tunaetik abad ini. Kecerdasan tradisional ini mungkin tak terlihat dan kadang terselubung kecerdasan para elite yang congkak dan high profile. Tak terbayangkan misalnya seorang kandidat harus merogoh kocek demi mulusnya perjalanan menuju tribun kekuasaan itu. Kecuali dari uang haram (mengkorupsi) untuk sebuah casino yang bernama pemilu.
Prospek Rakyat
Republik ini adalah milik kita semua. Bukan milik segelintir orang, apalagi orang-orang yang sanggup membayar siapa saja untuk berbuat semaunya. Berhenti cuma urun angan, harus turun tangan. Tidak semua orang harus ikut partai politik, tetapi saat pemilu jangan pernah diam membiarkan orang-orang bermasalah melenggang tak ditantang, tak dihentikan.Â
Pada saat pemilu, harus muncul kesadaran kolektif bahwa ini bukan ceremony politik, namun ini sebuah kesempatan menempatkan orang baik menjadi pengurus negeri. Rakyat harus membantu orang-orang yang tak bermasalah di sekitar kita yang terpanggil untuk ikut mengurus (bukan menguras) republik ini agar mereka bisa menang.
Keinginan rakyat adalah agar hatinya senang, pikiran tenang, dan perut kenyang. Kini kita sedang menyaksikan gelombang baru yang dalam tahap bangkit. Bukan generasi yang mau membeli dukungan karena rupiah. Pilihan untuk membantu orang baik dalam pemilu adalah pilihan sejarah. Masa depan bangsa ada pada generasi berikutnya. Wariskan budaya yang beradap dan mengedepankan butir-butir Pancasila. Kerakyatan kita adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, bukan ketamakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H