Anak diperkenalkan pada dewa baru dengan segala kekuatan giga baitnya. Apakah Gereja melihat simtom seperti ini sebagai sebuah bentuk kemajuan pewarisan iman, sehingga ketika melihat potret tunas Gereja seperti enggan berkomentar?
Maka, hemat saya sejatinya keluarga perlu menghidupkan kembali kultur mendongeng. Melalui cerita-cerita yang sarat pesan moralnya, anak-anak akan mudah menangkap benang merah yang disuguhkan dari setiap cerita.
Mendongeng juga tentunya menghidupkan bakat filosofis anak, yakni bertanya -- anak-anak merasa penasaran dengan isi cerita atau kelanjutannya. Selain mengasah bakat filosofis, latihan untuk mendengarkan dibiasakan sehingga mudah menangkap pesan edukatif di sekolah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H