Sekarang "zoom booming" sudah mulai diviralkan publik agar publik tahu bahwa di balik media online bernama Zoom Meeting telah stand by para maling data.
Maka, kurangi pamer atau show off di ruang pertemuan maya ini. Perusahaan yang didirikan oleh Eric Yuan ini, memang sudah beroperasi lama. Akan tetapi, kehadirannya mulai terlihat saat pandemi korona muncul.
Untuk menghindari kerawanan yang mengintai, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyarankan penggunaan aplikasi serupa, tapi buatan dalam negeri.Â
Menurutnya, aplikasi buatan Indonesia dijamin keamanannya karena didukung pusat data dalam negeri. "Kemenkominfo tentu memperhatikan keamanan video conference (vidcon) dan utamakan aplikasi yang dibangun di dalam negeri," ujar Menkominfo.
Pada 24 April 2020 kemarin, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pernah mengeluarkan edaran kepada jajarannya perihal penggunaan Zoom Aplication. "Terkait dengan kerahasiaan dan keamanan aplikasi tersebut, untuk pertemuan-pertemuan yang mengandung rahasia negara memang baiknya tidak menggunakan aplikasi publik, seperti Zoom," kata Staf Khusus Menham Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antarlembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Maka kita sebagai pengguna (user) perlu waspada dalam menggunakan aplikasi Zoom. Kita tidak tahu aplikasi ini dibuat sebagai "malware" (perangkat perusak) atau "spyware" (perangkat pengintai). Akan tetapi, kita tetap hati-hati. Jangan sampai semua data pribadi dan kerahasiaan lembaga kita diretas habis. Tetap waspada dan hati-hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H