Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalaman Menjadi Pendamping Pasien di RS Panti Rapih Jogja

14 November 2020   16:42 Diperbarui: 15 November 2020   05:21 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akan tetapi, dengan hadir dan menyentuh, gerak transformasi atau mengubah justru terlihat. Gambaran singkatnya demikian bahwa saya hadir di samping pasien tanpa interaksi verbal sudah memberi terapi tersendiri untuk si pasien. 

Selain hadir tanpa interaksi, kekuatan menyentuh -- bersalaman, belaian, rangkulan -- memberi terapi medis yang bermanfaat bagi si pasien.

Hal ini tampak ketika saya berada di ruang ICU, IMC, ICCU atau kamar jenazah. Di keempat ruangan ini, interkasi verbal hampir jarang terjadi, akan tetapi ada unsur lain yang disuguhkan oleh kehadiranku, yakni dengan menyentuh. 

Kehadiran menjadi nyata jika terjadi interaksi. Interaksi dalam hal ini bisa verbal maupun non-verbal. Oleh karena itu, kehadiran justru menjadi tempat yang juga diperhitungkan dalam proyek live in Teologi Harapan yang kami jalani selama 10 hari di RS Panti Rapih. Saya menyadari kekuatan aspek kehadiran ini ketika doa dan briefing bersama di ruang Passosmed Panti Rapih. 

Ketika semua tim Passosmed hadir dan ada bersama, hal ini justru memperkaya dan membuka wawasan setiap orang dalam pelayanannya masing-masing. Seorang pelayan tidak bisa sukses dalam pelayanannya jika ia sering absen atau menitipkan absen.

Hal ini justru membuat ia sendiri jenuh dengan tugas pelayanannya. Akan tetapi, jika ia selalu hadir vis-a-vis nyata dalam interaksi, hal ini tidak hanya membuat dirinya kaya, tetapi kehadirannya justru membuat orang lain juga merasa bahwa dirinya ada.

Seorang pasien merasa dirinya ada dan diperhatikan, justru ketika ada yang hadir mendampingi. Ia justru merasa kuat dan memiliki harapan akan sembuh karena ada orang peduli dengan memilih hadir di sampingnya.

Hal yang sama juga terjadi di ruang jenazah. Orang yang meninggal justru bernilai jika ada yang hadir menemani, memandikan, merias dan mendoakannya. 

Tindakan-tindakan real dari bentuk kehadiran -- menemani, memandikan, mendoakan -- menjadikan makhluk bernama manusia tetap bermartabat dan bernilai dibedakan dari makhluk lain yang tidak berakal budi.

Lebih jauh, semua interaksi yang terlihat dalam bentuk kehadiran menunjukkan bahwa kita peduli dengan sesama.

Hal yang paling mungkin untuk menunjukkan bahwa kita mencintai seseorang adalah dengan memilih hadir bukan absen sebagi bentuk kepedulian kita kepada sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun