"Ya, kalian tetap tenang di rumah. Jangan dulu ke sekolah. Pemerintah belum mengizinkan sekolah-sekolah dibuka."
Kita tetap libur. Kesehatan masih menjadi prioritas kita untuk tahun ini. Demi kesehatan, pengetahuan tak usah dipikirkan. Demi kesehatan, kita tak perlu mencari nafkah.Â
Nanti ada yang mengantar makanan. Ada relawan. Ada solidaritas. Ini kan zaman dengan konsep semua berbasis orderan. Mau makan tinggal order. Pemerintah menyupalai semuannya.
Tapi sampai kapan? Ini sudah hampir lima bulan. Bagi makanan sudah sering. Bagi masker sudah. Bagi sembako sudah. Bagi keterampilan sudah. Bagi uang juga sudah.
Masa liburan kali ini banyak diisi dengan kegiatan bagi-bagi. Semuanya ini dilakukan agar masa liburan itu cepat usai. Biar orang kembali sibuk bekerja, sekolah, dan lain-lain.
Liburan kali ini, juga penuh cerita epik-elegi. Liburan di rumah saja. Definisi liburan benar-benar tak mampu didefinisi. Liburan tak bisa dinikmati. Kita berlibur dengan sistem "via." Tepatnya berlibur dalam fantasi sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H