Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menunggu Undangan Demo Sambil Kuliah Daring

20 Oktober 2020   11:13 Diperbarui: 20 Oktober 2020   11:40 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akan tetapi, hingga hari ini, undangan aksi berdemo tetap menjamur. Hari ini Selasa (20/10/2020), semua civitas kampus yang terafiliasi dalam aksi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali menggelar aksi demonstrasi. Kapan kelarnya? Seberapa urgen dan mendesak kuliah online di tengah panasnya isu Tolak Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja? 

Apakah materi-materi kuliah daring tak terlalu menarik 'tuk dipelajari sehingga undangan demo lebih diprioritaskan? Apakah dosen-dosen sudah tak punya rencana lagi 'tuk berbagi pengetahuan kuliah selain pengetahuan soal Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja? Sekolah daring sambil demo rasanya unik dan aneh. Unik karena orang bisa melakukannya secara bersamaan. Aneh karena aksi demo sambil kuliah daring justru dilkukan saat bangsa ini tengah tertatih-tatih melawan Covid-19.

Saya paham dan mengapresiasi teman-teman mahasiswa. Saya juga mahasiswa. Akan tetapi, karena saya mendengar langsung bagaimana Jokowi berkomentar soal Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, saya mengurung niat 'tuk turun ke jalan. Karena masih banyak tugas kampus yang disodorkan, saya memilih menyelesaikan tugas. 

Karena saya mengingat orangtua saya membiayai perkuliahan saya, saya wajib mempertanggungjawabkan apa yang mereka korbankan. Dan, karena sekarang kampus tengah mengadakan Ujian Tengah Semester (UTS). 

Semua posisi yang saya ambil, tak berarti saya cuek dan tak peka terhadap keadaan bangsa dan negara ini. Saya ikut mengawasi perkembangan bangsa ini dengan cara saya sebagai seorang mahasiswa saat ini dan di sini.

Apakah tak ada cara lain selain demo? Bukankah aksi demonstrasi meruntuhkan semangat bersama melawan pandemi Covid-19? Di luar sana, cuaca tak bersahabat. Hujan dan banjir. Bagaimana aksi demonstrasi dan kuliah daring dipahami dalam situasi seperti ini? 

Mungkin pandemi informasi terlalu memenuhi jagat ruang pikiran kita. Berharap, kita punya waktu 'tuk menenangkan diri menghadapi Ujian Tengah Semester (UTS) dengan sistem kuliah daring. Jika, mereka yang kita teriaki tak menggubris, biarkan hukum yang menindaklanjuti. Mari kita kembali mengikuti perkuliahan daring!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun