Mohon tunggu...
Kristian Pand
Kristian Pand Mohon Tunggu... Freelancer - investor ritel

Mahasiswa UAJY

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Ekonomi Kreatif Sektor Kuliner di Balik Keanekaragaman Indonesia

23 Desember 2020   00:30 Diperbarui: 23 Desember 2020   00:55 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Sebagai negara yang besar, Indonesia memiliki banyak sektor untuk mendukung kemajuan kehidupan masyarakat dan negaranya. Salah satu sektor penting yang memiliki pengaruh besar untuk mendukung kemajuan tersebut adalah sektor ekonomi. Sektor ini sangat menunjang kehidupan masyarakat untuk dapat terus menjalani hidupan dengan baik dan memenuhi segala kebutuhan hariannya, seperti makan, minum, tempat tinggal dan lain sebagainya. Ekonomi sebagai sektor yang sanggat penting ini pun selalu mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu, hingga mulai berkembangnya era modern, sektor ekonomi berkembang dengan cakupan dan konsep yang lebih luas, sehingga munculah industri ekonomi kreatif.

United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) memberi pengertian bahwa ekonomi kreatif adalah konsep ekonomi yang berkembang berdasarkan pada aset kreatif yang berpotensi menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Lalu, menurut Departemen Perdagangan Republik Indonesia, ekonomi kreatif adalah sebuah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

Istilah atau konsep ekonomi kreatif pertama kali diperkenalkan oleh John Howkins dalam bukunya The Creative Economy: How People Make Money from Ideas. Saat itu, Howkins menyadari lahirnya gelombang ekonomi baru berbasis kreativitas setelah melihat pada tahun 1997, Amerika Serikat menghasilkan produk-produk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) senilai 414 miliar dolar yang menjadikan HKI sebagai barang ekspor nomor satu di Amerika Serikat.

Masuknya konsep ekonomi kreatif dan memulai perkembangannya di Indonesia dimulai pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2006. Saat itu beliau menginstruksikan untuk mulai mengembangkan sektor tersebut di Indonesia. Proses awal pengembangannya diwujudkan dengan dibentuknya Indonesian Design Power oleh Departemen Perdagangan untuk membantu pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Pada tahun 2007, dilakukan peluncuran Studi Pemetaan Kontribusi Industri Kreatif Indonesia 2007 dalam acara Trade Expo Indonesia. Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 2011-2014, ekonomi kreatif masuk ke dalam kementerian bergabung bersama pariwisata dan memiliki nama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Ekonomi kreatif ini terus berkembang seiring berjalannya waktu, hingga pada periode jabatan Presiden Joko Widodo tahun 2014-2019, beliau memisahkan tugas-tugas Ekonomi Kreatif dari Kementerian Pariwisata, dan membetuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk mengurusi bidang ekonomi kreatif dengan lebih fokus di tahun 2015. Namun, pada periode keduanya, Presiden Joko Widodo kembali menggabungkan sektor pariwisata dengan ekonomi kreatif dalam Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2019 hingga saat ini.

Dalam ekonomi kreatif terdapat 16 subsektor yang dapat membantu perkembangan negara. Salah satu subsektor dari ekonomi kreatif ini adalah industri kuliner. Di mana subsektor ini dapat diartikan sebagai pembuatan kuliner khas daerah serta pemasaran produk di Indonesia. Masuknya industri kuliner ke dalam industri kreatif juga bisa diartikan adanya nilai tambah suatu produk yang diberikan melalui kreativitas yang dimiliki oleh pelaku industri kuliner, seperti kreasi cara pengolahan, resep, dan cara penyajian. Industri kuliner ini merupakan  salah satu subsektor industri kreatif yang tengah mengalami perkembangan yang cukup pesat saat ini.

Kuliner di Indonesia sudah lama memulai jejaknya, yaitu sebagai bagian dari sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Kuliner tidak hanya berbicara tentang makanan, tetapi juga bahan - bahan, dan cara memasaknya, tetapi juga etika di meja makan, tata cara menghidangkan makanan, hingga kondisi dapur, seperti yang dipermasalahkan perempuan Belanda dalam buku De Hollandsche Tafel in Indie terbitan tahun 1900. Kuliner bisa menjadi identitas suatu suku, kota, bahkan bangsa. Dalam perjalanannya, kuliner terkadang dijadikan alat untuk menilai status sosial seseorang. Kuliner pun bisa bercerita tentang sejarah peradaban dan menjadi salah satu daya tarik pariwisata. Lewat kuliner, kita bisa bercerita mengenai panjang lebar tentang indahnya Indonesia.

Pada kuartal 2 tahun 2020, sektor kuliner merupakan salahsatu sektor yang mampu tetap tumbuh positif dibalik segala tekanan global yang ada. Kita patut mengapresiasi peran pelaku industri ekraf bidang kuliner meski berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal kedua tahun 2020 industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 0,22 persen secara tahunan. Pertumbuhan ini tentu akan didukung oleh pemerintah Replublik Indonesia dengan salah satunya melalui Kementerian Perisndustrian yang akan berupaya menggenjot pertumbuhan sektor industri makanan

Menurut pernyataan Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Abdul Rochim dalam keterangan tertulis, Selasa, 11 Agustus 2020, beliau menyatakan bahwa intustri makanan dan minuman perlu dijaga pertumbuhannya sehingga dapat konsisten dalam berkontribusi ekonomi nasional. Beliau juga menjelaskan betapa unggulnya komoditas yang memicu industri kuliner yang menjadi sumber bahan makanan.

            Dengan melihat sejarah pada tahun 2018, kala itu industri kuliner menjadi subsektor prioritas. Industri kuliner, juga diharapkan menjadi mesin pendorong pencapai target pertumbuhan industri nonmigas serta meningkatkan gairah investasi sektor kuliner di tahun-tahun berikutnya. Banyak gebrakan sektor kuliner kala itu. Dan nyatanya, pada 2020 efeknya semakin terasa.

Perkembangan ini melibatkan peranan digital marketing dalam perkembangan sektor kuliner tidak bisa diabaikan. Dengan marketing yang dilakukan, dapat terwujud marketing yang baik ditambah dukungan serta pemahaman pasar yang sesuai terhadap perkembangan teknologi yang ada. Dengan analisis perilaku konsumen, terbentuklah sistem kuliner baru yang kerap dijumpai disetiap media sosial.

Perkembangan ekonomi kreatif sektor kuliner juga ditandai dengan sistem distribusi yang makin baik seiring berkembangnya teknologi. Masyarakat kini lebih akrab dengan jasa antar makanan yang juga mengambil bagian penting dalam industri kuliner. Banyak dijumpai kisah kenaikan omzet pelaku sektor kuliner yang diakibatkan oleh jasa pengantara yang semakin praktis dalam mengakses distribusi makanan seperti salah satunya dengan pesan antar online.

Perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia didukung oleh arahan Presiden RI bahwa ekonomi kreatif harus menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Pemerintah pusat beserta pemerintah daerah memberikan fasilitas pengembangan dan pemanfaatan kreativitas maupun inovasi masyarakat dalam pembangunan industri. Pengembangan dan pemanfaatan tersebut dilakukan dengan memberdayakan budaya industri dan kearifan lokal yang tumbuh   di   masyarakat.   Oleh   karena   itu, menurut UU Perindustrian No 3 Tahun 2014 pasal 43 ayat 3, pemerintah pusat beserta pemerintah daerah berperan sebagai berikut:

a. Penyediaan ruang dan wilayah untuk masyarakat dalam beraktivitas dan berinovasi;

b. Pengembangan sentra industri kreatif;

c. Pelatihan teknologi dan desain;

d. Konsultasi, bimbingan, advokasi dan fasilitas perlindungan hak kekayaan intelektual khususnya bagi industri kecil;

e. Fasilitas    promosi    dan    pemasaran produk industri kreatif  di dalam dan luar negeri.

Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa pemerintah memfasilitasi ketersediaan  pembiayaan  yang  kompetitif untuk pembangunan industri yang bersumber dari pemerintah, pemerintah daerah, badan usaha, dan orang perorangan. Pembiayaan bagi industri swasta, pemerintah mengalokasikan pembiayaan dengan memberikan kemudahan pembiayaan  dalam bentuk penyertaan  modal, pemberian pinjaman, keringanan bunga pinjaman, potongan harga pembelian mesin dan peralatan, serta bantuan mesin dan peralatan. Dengan tujuan dalam rangka penyelamatan perekonomian nasional serta pemberian kemudahan bagi perusahaan industri swasta, dengan  tujuan  meningkatkan  daya  saing industri   dalam   negeri   dan   pembangunan industri pionir.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan industri ekonomi kreatif, khususnya sektor kuliner. Salah satu upaya yang dilakukan saat ini adalah mendukung gelaran FoodStartup Indonesia (FSI) MMXX yang digelar di Bali pada Oktober 2020. FSI MMXX merupakan program yang bertujuan memberikan pendampingan dan akses pembiayaan kepada pelaku kuliner tanah air berbasis teknologi informasi. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio optimis bahwa penyelenggaraan kegiatan ini dapat membangkitkan sektor kuliner Indonesia, meski kini dunia sedang dilanda pandemi Covid-19.

Dengan banyaknya dukungan dari pemerintah Indonesia terhadap ekonomi kreatif dalam sektor kuliner, menjadikan sektor ini banyak menghasilkan pendapatan bagi negara. Perkembangan sektor kuliner ini juga berkaitan dan dipengaruhi dengan bantuan sektor pariwisata. Kemunculan kuliner-kuliner baru juga menjadi trend dikalangan pemuda yang membuat mereka tertarik untuk mencobanya. Peran ekonomi kreatif dalam sektor kuliner ini sangat besar, karena hampir 40% pendapatan negara yaitu di sektor kuliner. Kuliner telah menjadi kontributor terbesar atau utama terhadap ekonomi kreatif Indonesia yaitu sebesar 41% atau sebesar Rp 410 triliun.

Dalam sektor kuliner, pastinya terdapat tantangan-tantangan yang harus dihadapi oleh wirausahawan. Tantangan tersebut seperti persaingan yang tinggi dan ketat. Kuliner saat ini sudah berkembang dan berinovasi menjadi sesuatu yang baru dan kompleks seperti pada tahun 2018 populernya es kepal milo dan pada tahun 2019 populernya minuman thai tea. Pada tahun 2020 ini yaitu minuman yang ditambahkan boba atau bola-bola hitam yang terbuat dari tepung. Kepopuleran tersebut menyebabkan sebuah industri kuliner harus beradaptasi dan juga mengikuti keinginan konsumen supaya dapat menghasilkan pendapatan yang maksimal.

Tentunya untuk menghasilkan sesuatu yang unik dan populer ini dibutuhkan peran ekonomi kreatif untuk berinovasi dan juga membuat hal baru. Tantangan kedua adalah identitas suatu restoran. Sebuah restoran yang menjadi sektor kuliner tentunya harus memiliki identitas yang khas dan juga dikenal oleh orang orang. Jika suatu restoran sudah dikenal namanya, maka akan mendatangkan konsumen-konsumen yang nantinya akan menambah pendapatan.

Dalam rangka memajukan perkembangan ekonomi kreatif sektor kuliner di Indonesia, peran masyarakat sangat diperlukan untuk berpartisipasi secara langsung. Usaha-usaha yang dapat dilakukan masyarakat untuk ikut ambil bagian mengembangkan sektor kuliner Indonesia, anta lain :

  • Ikut membeli dan mengonsumsi produk-produk buatan masyarakat lokal agar dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan usaha tersebut.
  • Berpartisipasi sebagai wirausahawan lokal dengan menjual makanan khas Indonesia, maupun makanan baru yang unik atau telah dimodifikasi sesuai kreativitas.
  • Mengapresiasi dengan cara mempromosikan makanan produk lokal kepada masyarakat sekitar, bisa dengan berkomunikasi secara langsung atau dengan platform media sosial yang sangat mempengaruhi pada masa ini.

Banyak usaha lainnya yang dapat dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Namun, Beberapa usaha dasar di atas  dapat dilakukan secara konsisten oleh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mengembangkan ekonomi kreatif sektor kuliner yang nantinya dapat ikut mengembangkan sektor industri kreatif lainnya. Semakin banyak orang yang bergelut di bidang ekonomi kreatif sektor kuliner maka pendapatan negara akan terus bertambah. Semakin kreatif dan semakin banyak kuliner baru maka pendapatan negara juga ikut berkembang. Selanjutnya, jika pendapatan negara berkembang, segala kebutuhan masyarakat pun dapat terpenuhi dengan baik yang akhirnya negara ini dapat ikut berkembang menjadi negara maju.

Ekonomi Kreatif FISIP UAJY 

Kelompok 7

Anggota:

1. Anastasia Ade Kurnia / 200907254
2. Felicia Susanto / 200907271
3. Kevin Putra Barinda / 200907298
4. Kristian Pandu Nugraha / 200907276
5. Reza Agustinus Purwosantoso/ 200907260
6. Skolastika Anggita A. / 200907293

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun