Tanpa Handphone dan Tujuan
Ketika berada dalam ruang tunggu barulah aku menyadari kemana tujuanku dan siapa yang akan aku datangi. Aku semakin risau. Akhirnya aku melihat ada seorang pemuda yang sedang bertelponan dengan seseorang. Aku menghampirinya dan mengajaknya berbincang.
“Mau kemana bang?”
“Banyuwangi mas. Sampeyan mau kemana?”
“Nah,itu bang saya sendiri juga nggak tau mas?
“Lah?. Sampeyang tujuannya kemana mas?”
“Saya mau merantau ke Jawa bang,tapi nggak tau ke Jawa mana. Tapi saya turunnya di Surabaya bang.”
Tatapan aneh dari mas-masnya membuat saya semakin terjerumus dalam kebingungan. Saya memberanikan diri untuk meminjam handphone-nya untuk membuka Facebook. Dan syukurnya dia mengijinkannya. Pun kemudian saya memberitahukan beberapa orang teman yang berada disekitaran Kota Surabaya. Puji Tuhan akhirnya saya mendapatkan nomor whatsapp teman saya yang berada di Surabaya. Pesawat telah tiba diringi suara calling dari salah satu pramugari atau apalah sebutannya saya juga kurang paham, maklum baru pertama naik pesawat. Saya mengembalikan handphone milik mas-nya sambil mengulurkan tangan dan mengucap ;
“Terima kasih banyak bang atas bantuannya”
“Sama-sama mas,mari kita berangkat”.