Mohon tunggu...
kristian aldion
kristian aldion Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Futsal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepemimpinan Trikon Ki Hajar Dewantara dalam Strategy Convergency yang Berintegritas dan Bermartabat

11 Januari 2025   15:15 Diperbarui: 11 Januari 2025   17:43 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kepemimpinan Bermartabat dalam Strategi Konvergensi,Martabat, bagi Ki Hajar Dewantara, adalah kemampuan untuk tetap berdiri teguh dalam nilai-nilai luhur bangsa sambil berinteraksi dengan dunia luar. Dalam strategi konvergensi, martabat ini diwujudkan melalui:

1. Penghormatan terhadap Budaya Lokal

Ki Hajar Dewantara percaya bahwa budaya lokal adalah fondasi pembangunan. Melalui sistem pendidikan yang ia rancang, nilai-nilai seperti gotong royong, sopan santun, dan cinta tanah air diajarkan sebagai dasar dalam menghadapi arus globalisasi. Ia menegaskan bahwa bangsa Indonesia harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

2. Pendidikan untuk Kemandirian

Salah satu ciri kepemimpinan bermartabat adalah kemampuan menciptakan generasi yang mandiri. Taman Siswa mengajarkan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, sambil tetap menanamkan rasa nasionalisme yang kuat. Dengan cara ini, martabat bangsa dijaga melalui pendidikan yang membebaskan, bukan memperbudak.

3. Pembangunan yang Berbasis Nilai

Prinsip konsentrisitas Ki Hajar Dewantara memastikan bahwa pembangunan dimulai dari inti yang kuat sebelum diperluas ke tingkat nasional dan global. Hal ini mencerminkan martabat bangsa yang tidak tergesa-gesa meniru bangsa lain, tetapi fokus pada pengembangan potensi diri terlebih dahulu.

Relevansi Trikon dalam Era Modern

Konsep Trikon Ki Hajar Dewantara tetap relevan dalam menghadapi tantangan era globalisasi. Dalam dunia yang semakin terhubung, strategi konvergensi yang berintegritas dan bermartabat dapat diterapkan untuk:

Mengelola Teknologi dan Inovasi dengan Bijak Teknologi modern dapat diadopsi untuk mempercepat pembangunan, tetapi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan nilai-nilai lokal agar tidak menjadi alat yang merusak budaya.

Meningkatkan Daya Saing Global Tanpa Kehilangan Identitas Indonesia dapat menjadi pemain utama di tingkat global dengan memanfaatkan keunikan budayanya sebagai daya tarik sekaligus modal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun