Judul-judul berita yang memberitakan hal tadi, seperti belatung yang menggerogoti koreng yang tak terurus. Harus dibersihkan, diberi perawatan. Memgapa?
Susah payah, generasi muda Indonesia mengharumkan negeri kita dengan olahraga, matematika hingga dengan mengaji di kancah dunia.
Berkorban waktu dan gaji seadanya, para guru mendidik generasi agar berwawasan sekaligus berbudi luhur, dari dalam negeri hingga sekolah Indonesia di luar negeri.
Bermandi darah, pendahulu kita mengibarkan bendera dari penjajah agar merdeka. Soekarno dan Hatta mewakilkannya dengan cerdas, menghargai ulama, cerdik bernegosiasi dengan dunia untuk mengakui kita bangsa bernegara.
Apa yang ditampilkan Indonesia saat ini, karena kita-kita ini, membuat tidak berarti perjuangan-perjuangan itu. Â
Sudah saatnya kita berubah.
Jika kita tak bisa mengubah sebuah negeri, setidaknya kita bisa mengubah diri kita. Cerminkan bahwa kita adalah bangsa Indonesia yang berbudi pekerti.
Dapat dengan berkomentar santun di media sosial sebagai netizen.
Tak memancing atau menyebar kebencian ataupun berita bohong ataupun berita bersumber tak relevan.
Di masa pandemi media virtual menjadi perpanjangan eksistensi kita. Pendidikan jarak jauh salah satu contohnya.
Bagi generasi harapan bangsa, pelajar ataupun mahasiswa, jalani dan jiwai proses belajarmu, meskipun begitu melelahkan ataupun membosankan karena hanya melalui sekeping ponsel cerdas.