Ke empat, catat keuangan. Seolah ribet, tapi sebenarnya tidak. Cukup ingat jumlah belanja hari ini dan ketikkan di note ponsel. Mencatat apa-apa saja rencana belanja kita, juga dapat menangkis pemborosan. Jika kita sadar uang sudah terpakai 'kebutuhan', tak akan sembarangan belanja 'keinginan' . Akan lebih baik lagi, kita merencanakan beberapa tabungan dan memantau pembagiannya. Kita dapat memprioritaskan tabungan mana yang harus diisi terlebih dahulu.
Terakhir, no arisan, no kredit, no utang. Apalagi kredit yang durasinya bertahun-tahun. Bila ada yang menerjemahkan utang sebagai motivasi. Ingatkan diri. Bayangkan, jika di masa depan kita tak mampu membayarnya (kecelakaan, meninggal), siapa yang akan melunaskannya?Â
"Orang yang mati syahid maka akan diampuni dosanya kecuali orang yang memiliki hutang." (Hadits riwayat Muslim)
Jika sampai berhutang, jadikan ia prioritas. Segera lunaskan. Jangan sampai silaturahmi terputuskan karena utang.Â
Demikianlah adab berhutang. Niatkan, segala apa yang diberikan pada kita agar menjadi ibadah.Â
Seperti kiriman suatu akun media sosial, "Harta dimakan jadi kotoran. Harta disimpan jadi perpecahan. Harta disedekahkan, jadi amalan."
Sungailiat, 11.20 WIB
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI