Gambar di atas mengilustrasikan hubungan umum antara tingkat manajerial dalam suatu organisasi dan jenis perencanaan yang dilakukan. Secara umum, perencanaan operasional mendominasi aktivitas perencanaan manajer tingkat bawah. Ketika manajer naik dalam hierarki, peran perencanaan mereka menjadi lebih berorientasi pada strategi. Upaya perencanaan yang dilakukan oleh para eksekutif puncak organisasi besar pada dasarnya bersifat strategis. Dalam bisnis kecil, tentu saja, pemilik-manajer perlu melakukan keduanya.
2. Tingkat Ketidakpastian Lingkungan
Semakin besar ketidakpastian lingkungan, semakin banyak rencana yang harus diarahkan dan ditekankan pada jangka pendek. Ketika ketidakpastian lingkungan hidup tinggi, rencana spesifik harus diubah untuk mengakomodasi perubahan tersebut (sering kali memakan biaya tinggi dan penurunan efisiensi).
3. Lamanya Waktu untuk Komitmen Masa Depan
Konsep komitmen menyatakan bahwa semakin besar pengaruh rencana saat ini terhadap komitmen masa depan, semakin panjang jangka waktu yang harus dibuat manajemen untuk membuat rencana. Konsep ini berarti bahwa rencana harus diperluas hingga mencapai komitmen yang dibuat saat ini.
Objektif : Landasan PerencanaanÂ
Objektif atau tujuan adalah hasil yang diinginkan untuk individu, kelompok, atau seluruh organisasi. Mereka memberikan arahan bagi seluruh keputusan manajemen dan membentuk kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur pencapaian aktual. Pada bagian ini, kita akan membahas beberapa jenis objektif sebagai landasan perencanaan.
1. Stated vs Real Objectives
Stated objectives adalah pernyataan resmi tentang apa yang dikatakan organisasi dan apa yang ingin diyakini oleh berbagai kalangan masyarakat yang merupakan tujuannya. Namun, Stated objectives sering kali bertentangan dan sangat dipengaruhi oleh apa yang masyarakat yakini harus dilakukan oleh organisasi. Sementara Real objectives adalah tujuan yang sebenarnya ingin dicapai oleh suatu organisasi, sebagaimana ditentukan oleh tindakan para anggotanya.Â
2. Traditional Objective Setting