Rencana strategis (strategic plans)Â adalah rencana yang diterapkan pada seluruh organisasi, yang menetapkan tujuan organisasi secara keseluruhan, dan yang berupaya memposisikan organisasi dalam kaitannya dengan lingkungannya. Rencana Operasional (Operational Plans) adalah rencana yang merinci bagaimana tujuan keseluruhan ingin dicapai. Rencana strategis dan operasional berbeda dalam kerangka waktunya, ruang lingkupnya, dan apakah rencana tersebut mencakup serangkaian tujuan organisasi yang diketahui atau tidak. Rencana operasional cenderung mencakup periode waktu yang lebih singkat. Sementara, rencana strategis cenderung mencakup jangka waktu yang panjang (biasanya lima tahun atau lebih).
2. Long-term vs Short-term Plans
Rencana jangka pendek (Short-term Plans) adalah rencana yang mencakup kurang dari satu tahun. Jangka waktu apa pun yang melebihi lima tahun diklasifikasikan sebagai rencana jangka panjang (long-term plans).
3. Specific vs Directional Plans
Rencana khusus (specific plans) adalah rencana yang mempunyai tujuan yang jelas, sehingga tidak ada ambiguitas dan tidak ada masalah dengan kesalahpahaman. Rencana terarah (directional plans) adalah rencana yang mengidentifikasi pedoman umum, dimana prinsip-prinsip ini memberikan fokus, tetapi tidak mengunci manajemen pada tujuan-tujuan tertentu atau tindakan-tindakan tertentu.
4. Single-use vs Standing PlansÂ
Rencana sekali pakai (single-use plans) adalah rencana satu kali yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan situasi unik. Sebaliknya, rencana tetap (standing plans) adalah rencana berkelanjutan yang memberikan panduan untuk aktivitas yang dilakukan berulang kali. Rencana tetap mencakup kebijakan, aturan, dan prosedur.
Faktor Kontingensi dalam Perencanaan
Pada bagian ini, kita akan mengidentifikasi 3 faktor kontingensi yang mempengaruhi perencanaan. Faktor-faktor ini antara lain :Â
1. Tingkat dalam Organisasi