Kemudian ruang inklusif juga yang didapatkan penyandang disabilitas, yang membantu perekonomian keluarga bersama suami yang bekerja serabutan. Ditengah keniscayaan, pasar tenaga kerja disabilitas yang belum memadai, industri Sigaret Kretek Tangan (SKT), mampu memberikan ruang untuk eksplorasi keterampilan penyandang disabilitas.Â
Kesimpulan
Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang merupakan memiliki segmen padat karya memberikan kesempatan eksplorasi bagi para tenaga kerja. Kontribusi dengan cakupan luas, untuk menyerap tenaga kerja di sektor formal dan meningkatkan taraf kesejahteraan hidup para pekerja.Â
Industri yang memberi ruang inklusif bagi perempuan dan disabilitas untuk bersama-sama dalam berkarya ialah industri Sigaret Kretek Tangan (SKT) ini. Kemudian, memberikan kemapanan hidup kepada setiap para pekerja.Â
Sigaret Kretek Tangan (SKT), memberikan multiplier effect (dampak ekonomi lanjutan) bagi perekonomian nasional, dengan pemasukan buat kas negara, sekitar Rp200-an triliun cukai, 8-9 persen ke APBN. Selain itu multiplier effect di sentra tembakau, menjamurnya para pelaku usaha disekitaran areal.Â
Tentunya ini, membuat iklim perekonomian semakin membaik, sehingga masyarakat sekitar pun mendapatkan berkah dalam meningkatkan taraf kehidupan ekonominya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H