Di negeri kami badut- badut tadi berasal dari banyak sutradara, yang mana bila sutradara memanggil mereka tarik barisan dan tidak jadi bertengkar.Â
Yang membuat aneh adalah dimana rumah sutradar tadi?, Yang konon sangat sulit di deteksi. Juga ada ghibah yang mengatakan hartanya bertumpuk- tumpuk sampai trilyunan. Entah itu semua darimana?.
Di negeri kami yang namanya pelindung masyarakat tidak ada, kebanyakan ada tetapi kepala mereka seperti monyet- monyet yang memeras saku orang kecil. Dengan dalih keamanan dari kriminalitas. Atau bahkan monyet itu juga kerapkali bertengkar, bahkan saling membunuh antar monyet.
Di negeri badut, semua serba lucu dan di dramatikal, yang bahagia mereka yang tidak pernah mengerti soal negara, politik, maupun hukum. Yang hidup di pedesaan asri maupun di pinggir lautan yang bahari. Mereka menatap alam dengan suara burung- burung preci, dan desis angin yang berlalu- lalang. Mereka tertawa dengan makan beras terkadang jagung, singkong. Dengan hiburan keluarga dan alam yang indah dengan berbagai warna dalam lukisanya.
Negeriku adalah negeri yang lucu, semua drama dan teather ada disanan, dan semua ingin bahagia, ada yang leeat damai dengan penerimaan atau hiruk pikuk dengan perebutan, persainganÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H