Mohon tunggu...
Ni Wayan Krisna Dewi
Ni Wayan Krisna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang masih belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mbok Ayu untuk Jaya

19 April 2023   16:34 Diperbarui: 19 April 2023   17:27 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                "Jaya, pakaianmu sudah Mbok setrika."

                "Jaya, kamu mencuri uang Mbok ya? Kok tidak ada? Sini kembalikan."

                "Jaya, berhenti main! Belajar dulu!"

                "Ibu, dimana ini? Ayu sama Jaya belum makan? Bapak tidak ada. Ibu dimana? Tidak pulang malam ini?"

                "Kak Ranu, bagaimana ini? Ibu sama Bapak berantem lagi. Mereka sama-sama pergi. Kebetulan berasnya habis. Ayu tidak bisa masakin buat Jaya. Kami belum makan." Telepon yang dibalas dengan bentakan "Minta dulu sama Bu Tirta. Dasar bodoh, tidak punya inisiatif!"

                Malam-malam Ayu mendatangi rumah Bu Tirta meminta 2 bungkus nasi. Bu Tirta yang merupakan tetangga sebelah rumah Ayu merasa kasihan dan mengundang mereka untuk menginap saja di rumahnya. Ada rasa teduh di rumah Bu Tirta. Namun ini bukanlah rumahnya. Dia harus tetap kembali ke rumahnya.

                Ayu selalu ada menemani Jaya baik sebagai teman bermain, teman belajar, sekaligus seorang Ibu yang mengurus semua keperluan Jaya. Jaya yang semakin dewasa semakin paham bahwa yang dia punya dan sosok inspirasinya adalah kakaknya sendiri.

                "Mbok Ayu senang deh Jaya dapat di SMP tempat Mbok dulu. Rajin belajar ya. Kalau diajar sama Bu May, bilang Jaya adiknya Mbok Ayu." Katanya dengan wajah berbinar

                "Dih sok terkenal." Sahut Jaya senyum namun dalam hati tersenyum karena ada kakak dan orang-orang sekitar kakaknya yang siap melindunginya.

                Ayu tamat SMA dan tidak ingin melanjutkan sekolahnya. Ayahnya bersikeras kalau anak perempuan tidak perlu belajar terlalu tinggi. Cukup Ranu dan Jaya saja. Ayu memutuskan untuk bekerja di mini mart kecil di daerahnya dengan penghasilan UMR. Tentunya uang itu digunakan untuk dirinya sendiri dan keperluan Jaya. Perlu diketahui bahwa orang tua Jaya hanya memberikan uang jajan sehari-hari saja tanpa ada uang tambahan karena mereka berpikir mengajarkan anak menjadi hemat akan bagus untuk masa depan. Semua baju yang mereka miliki adalah sumbangan dari saudara-saudaranya yang kebetulan mempunyai ekonomi lebih bagus dari mereka. Sangat jarang mereka membeli baju baru, kecuali baju sekolah dan disebabkan oleh baju yang robek.

                "Mbok, ini Jaya, Jaya pakai hp teman. PR matematikanya Jaya ketinggalan. Gurunya Pak Satya lagi. Killer banget. Bawain sini ya Mbok. Lagi 10 menit sudah jamnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun