Kebijakan The Fed tersebut berimplikasi terhadap pelemahan ekonomi di AS yang merupakan perekonomian terbesar, sehingga dapat mempengaruhi nilai ekspor Indonesia ke AS.Â
Kenaikan suku bunga di negara maju yang direspon dengan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) akan menekan investasi di Indonesia.Â
Kenaikan suku bunga BI dapat memicu kenaikan suku bunga kredit di perbankan, sehingga menghambat industri untuk melakukan ekspansi.Â
Hal ini akan berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kembali oleh berbagai industri. BI sebelumnya telah mengumumkan kenaikan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25%. Gubernur BI, Perry Warjiyo, telah memberi sinyal kenaikan suku bunga di perbankan, baik suku bunga kredit maupun simpanan.Â
Transmisi suku bunga BI ke suku bunga kredit perbankan, baik kredit kepemilikan rumah (KPR), kredit Kendaraan Bermotor (KKB), Kredit Tanpa Agunan (KTA), hingga kredit usaha, akan terjadi dalam dua kuartal atau enam bulan ke depan.
Dalam menghadapi ancaman resesi, pemerintah perlu memperkuat belanja perlindungan sosial. Pemerintah perlu menambah porsi perlindungan sosial untuk masyarakat rentan miskin dan miskin.Â
Selain itu, pemerintah harus mendorong UMKM Indonesia dengan menambah anggaran subsidi bunga untuk UMKM dan mendorong belanja fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk menopang keterjangkauan masyarakat terhadap sektor properti dari ancaman naiknya suku bunga. selain itu, pemeirntah juga perlu memitigasi terjadinya krisis keuangan di Indonesia dengan mempersiapkan dana darurat krisis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H