Mohon tunggu...
Kris Monita
Kris Monita Mohon Tunggu... Lainnya - -

Kris Monita, S1 Ekonomi Pembangunan, Institut Pertanian Bogor (IPB).

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Waspadai Dampak Kekeringan di China terhadap Perekonomian Indonesia

26 Agustus 2022   14:18 Diperbarui: 30 Agustus 2022   08:44 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), pada April 2022 impor sayur Indonesia mengalami peningkatan hingga 111,78% dari bulan sebelumnya dengan negara terbanyak yaitu China.

Sehingga, kondisi tersebut berpotensi pada kenaikan harga kedelai dan sayuran impor China. Lebih lanjut akan meningkatkan harga pakan ternak akibat dari peningkatan biaya bahan baku kedelai dan gandum. Biaya pakan ternak yang tinggi berpotensi meningkatkan harga daging ayam dan telur ayam.

Pembangkit listrik Tenaga Air (PLTA) di China terganggu, mengingat China lebih banyak menggunakan air sebagai energi listriknya. Salah satu provinsi di China, Sichuan, menggunakan 80% energi listriknya dari PLTA. Sehingga, membuat permintaan listrik meningkat 25%. 

Hal ini menjadi pemicu pengalihan PLTA ke batu bara untuk energi listriknya, akibatnya permintaan batu bara dari China akan meningkat dan berpotensi terjadinya kenaikan harga batu bara global. 

Pemerintah perlu mewaspadai kondisi tersebut, karena berpotensi kembali terjadinya krisis pasokan batu bara PLN, imbas dari disparitas harga antara harga domestik dan harga internasional.

Penghematan listrik yang dilakukan pemerintah China, memaksa perusahaan-perusahaan besar seperti Toyota, Foxconn, dan Tesla, untuk menangguhkan operasinya selama dua minggu terakhir dan rencana memulai produksipun ditunda. 

Hal ini menyebabkan penurunan drastis pada produksi industri akibat dari pemadaman listrik. Artinya, ekonomi China berpotensi mengalami penurunan. 

Pelemahan ekonomi China tersebut akan menekan daya beli masyarakat, sehingga permintaan dari China ke Indonesia menurun (ekspor Indonesia turun), pasalnya China merupakan salah satu negara tujuan utama ekspor Indonesia. 

Lebih lanjut akan berdampak pada penurunan produktivitas industri di Indonesia dan mendorong peningkatan pengangguran.

Produksi industri yang terganggu di China juga akan mempengaruhi impor Indonesia dari China, terutama pada produk elektronik dan peralatan medis. Sehingga, berpotensi terjadinya peningkatan imported inflation.

Namun, di sisi lain, kondisi kekeringan di China menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspornya dengan kebijakan dan pengawasan yang ketat oleh pemerintah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun