Saat ini, ketika ada belum ada momen yang tepat untuk menjalani gaya hidup ini, situasi kota kecil tempat tinggal saya tersebut justru sudah semakin padat dan ramai. Kemacetan ibukota pun telah menular ke kota kecil penyangga ibukota Jakarta ini.
Baca juga: Citayam oh Citayam, Lalu Lintas yang Memprihatinkan
Refleksi dan Insight
Menjadi bahan refleksi diri, tentang waktu yang tepat untuk menjalankan gaya hidup ini. Mungkin saja, ketika kemapanan secara finansial telah diraih, orang tergerak untuk menjalankan gaya hidup ini.
Slow living mungkin bukan hanya sekadar tren. Gaya hidup ini merupakan cara hidup positif yang dapat membawa kedamaian dan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengurangi kecepatan hidup dan fokus pada hal-hal kecil namun berarti, individu dapat menemukan makna baru dalam rutinitas mereka.
Memulai perjalanan menuju slow living dapat dimulai dari langkah-langkah kecil, dengan tujuan akhir menciptakan kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan.
Namun, muncul pertanyaan reflektif dan menggelitik, ketika kemapanan belum dicapai, bagaimana seseorang dapat menjalankan gaya hidup ini?***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H